Akhirnya, salah satu anime long running tersukses di dunia ini menutup kisahnya tepat pada episode Shippuden 500, dengan total 720 bila ditambahkan dengan episode prekuelnya, tepat pada 23 Maret 2017. Manga nya telah terlebih dahulu usai pada tahun 2014 dengan total 700 chapter yang dibagi dalam 73 volume. Sebuah perjalanan yang panjang, disertai dengan raihan kepopuleran masif di dunia, khususnya di Indonesia, yang mungkin hanya bisa disaingi oleh anime long running lainnya, One Piece. Menelurkan beberapa video game, tidak ketinggalan 11 film layar lebarnya yang tidak pernah mendapatkan kegagalan dalam meraih atensi penikmat animanga. Kepopuleran animanga Naruto juga menyentuh ke ranah fashion dimana dengan booming nya Naruto, style rambut harajuku menyebarkan virusnya ke seluruh dunia. Selain itu, kecakapan sang mastermind di balik kesuksesan Naruto, Masashi Kishimoto, dalam menyuntikkan karakterisasi yang dalam kepada setiap karakternya juga ternyata mampu menjadi inspirasi bagi sebagian orang, seperti karakter Naruto yang tak pantang menyerah, atau Hinata yang begitu setia dengan cinta yang diyakininya. Suatu pencapaian yang sulit untuk diikuti oleh animanga lainnya. Tetapi kepopuleran Naruto ini bagai kan duri di dalam daging, karena akibat saking populernya, tidak sedikit fans animanga-animanga lainnya merasakan bahwa Naruto kurang layak untuk mendapatkan kepopuleran tersebut, sehingga menjadikan Naruto mendapatkan barisan jumlah haters yang cukup banyak. Mereka mengatakan Naruto overrated lah, ceritanya mengada-ngada, karakter utamanya terlalu one dimensional, dan berbagai macam komentar yang intinya mengatakan Naruto itu merupakan seri yang buruk. Apakah benar? Bisa iya, bisa tidak.
Saya merupakan salah satu dari sekian banyak penggemar Naruto yang mengikuti kisahnya dari awal. Saya mengikuti manga dan juga animenya, maka bisa dibilang, saya tumbuh besar dengan serial Naruto, yang tentu saja antara saya dengan Naruto memiliki ikatan emosional sendiri, dan kala membicarakan Naruto atau menonton ulang episode-episode jadul Naruto di masa sekarang, saya merasakan nostalgia yang tidak jarang memberikan rasa haru. Akan selalu terkenang ketika harus beberapa kali memendam rasa kecewa setiap saat tidak bisa menonton Naruto, dan juga rela menabung demi satu buah komik Naruto serta membaca per chapter nya dengan rasa begitu sayang untuk segera dihabiskan. Semua kenangan itu tidak akan pernah terlupa. Bila ditanya apa animanga favorit saya sepanjang masa, jawaban saya pasti tetap Naruto, tidak akan pernah berubah. Namun bukan berarti pula saya menjadi bias bila harus memberikan komentar objektif pada Naruto. Oleh sebab itu, pada ulasan ini yang saya jadikan sebagai bentuk penghormatan untuk pahlawan masa kecil saya ini, saya akan membahas poin-poin positif dan negatif mengenai animanga Naruto. Tidak hanya itu, untuk kembali mengenang Naruto, saya akan berbagi kepada kalian seperti karakter favorit, arc terfavorit, dan pertarungan favorit versi saya.
Dalam petualangan awalnya, Monkey D. Luffy telah mampu mengalahkan beberapa nama bajak laut yang sebenarnya jauh lebih pengalaman dibanding dirinya, yang menunjukkan bila karakter Luffy memiliki kekuatan di atas normal manusia. Ichigo Kurosaki juga menunjukkan bakatnya sebagai ksatria shinigami yang berbakat dengan kemampuannya. Natsu Dragnel pada beberapa puluh chapter awal telah memperlihatkan superior nya ketika harus berhadapan dengan antagonist utama di tiap arc awal nya. Lalu, bagaimana dengan karakter Naruto? Masashi Kishimoto memulai nya dengan benar-benar dari awal, dari Naruto yang tidak memiliki kemampuan apapun untuk menjadi ninja (bahkan dirinya kesulitan untuk mengikuti ujian kelulusan menjadi genin), selalu berbuat onar, yang membuat keberadaannya tidak diakui, hingga menjadi pahlawan besar dan berhasil mewujudkan mimpinya menjadi hokage Konoha. Bagi saya, keputusan Kishimoto ini merupakan langkah yang tepat. Naruto mendapatkan semua kekuatan yang dimilikinya melalui latihan, pengalaman, tidak langsung tiba-tiba saja power ups lalu mengalahkan musuh-musuhnya, sehingga membuat pencapaian yang didapatkan Naruto, sekecil apapun, selalu memiliki arti yang dalam. Kita bukan lagi menyaksikan karakter di dalam cerita, namun bagaikan melihat kisah perjalanan biografi seseorang dalam mencapai impiannya. Tidak salah bila banyak penikmat Naruto yang mendapatkan inspirasi kala menyaksikan perjalanan panjang Naruto.
Cerita merupakan fondasi awal dari hasil akhir sebuah film, novel, dan tidak terlepas animanga, dan Naruto memiliki cerita yang terus berkembang dari awal, dan semakin kompleks. Lebih hebatnya lagi adalah walau penceritaannya melebar, fokus penceritaan tetaplah perjalanan Naruto dan juga kehidupan seorang ninja. Kishimoto pun tidak terburu-buru dalam melebarkan storyline nya. Ia perlahan-lahan dengan memanfaatkan episodenya yang panjang untuk memupuk cerita-cerita yang mungkin akan berguna dimasukkan di arc selanjutnya. Belum lagi beberapa twist nya yang sebelumnya sempat di beri tease atau clue, seperti twist mengenai masa lalu Itachi. Masih ada plot hole (terutama akan kemunculan Kaguya), tetapi secara keseluruhan, Kishimoto telah merangkai ceritanya dengan cukup brilian.
Apa yang menjadi faktor klasifikasi untuk menentukan karakter yang bagus? Saya hanya cukup satu jawaban, mereka memiliki signature nya masing-masing sehingga tidak mudah terlupakan, dan sudah hal yang lumrah bila dalam animanga, selalu saja tercipta karakter-karakter yang memiliki ciri khas yang unik. Hampir setiap karakter yang, termasuk side kick nya sekalipun memiliki kebiasaannya tersendiri. Tidak cukup dari kebiasaan karakternya, Kishimoto juga tidak ketinggalan menggambarkan character design yang mudah diingat. Percayalah, mudah bagi saya untuk mendeskripsikan semua karakter, baik major ataupun minor karakter yang ada di dalam Naruto. "Danzo itu yang mana sih?", orang tua yang matanya selalu tertutup dan juga badannya dipenuhi oleh perban putih. "Eh, eh, kalo Hidan itu seperti apa?", Laki-laki yang selalu membawa sabit raksasa di pundaknya dan juga dia tidak bisa mati!! Tidak hanya itu, selain Sakura, para karakter utama memiliki backstory yang mengagumkan. Memang, tidak pernah jauh kematian dari orang-orang yang disayangi, tetapi bukannya dengan backstory semacam itu yang mudah membuat kita perduli dengan karakternya?
Animanga Naruto juga tidak berbeda dengan animanga bergenre shounen lainnya yang menceritakan karakter-karakter utama mengejar impiannya, dan pastinya banyak tembok-tembok penghalang yang tampak begitu menggoda karakternya untuk segera menyerah akan impiannya. Bila membahas hal ini dalam animanga Naruto, jelas karakter seperti Naruto dan Rock Lee terlintas di benak dan membuktikan akan begitu indah juga tragis secara bersamaan cerita yang telah dihasilkan Kishimoto. Naruto memiliki masa lalu yang kelam mengenai rasa kesepiannya, dirinya yang senantiasa dijauhi oleh penduduk desa, termasuk teman satu akademinya, yang membuat Naruto bersedia melakukan hal apapun hanya demi mendapatkan perhatian dari penduduk desa. Namun, Naruto tidak mau kalah dengan keadaan. Ia terus berusaha, berlatih untuk menjadi ninja yang hebat, dimana mungkin saja latihan yang ia lakukan tiap hari tersebut hanya untuk pelarian dari luka yang ia rasakan. Karakter Rock Lee pun tidak kalah mengenaskan bila membicarakan masa kecilnya. Rock Lee tidak bisa melakukan hal wajib no. 1 untuk menjadi ninja, yaitu mengeluarkan chakra. Ketidakmampuannya dalam mengeluarkan chakra tentu menjadi kekurangannya yang paling fatal untuk menjadi ninja, mengakibatkan Lee tidak bisa menguasai Ninjutsu maupun Genjutsu. Karena itu, untuk tidak menyerah dalam impiannya menjadi ninja, Rock Lee mati-matian untuk menguasai taijutsu, sebuah teknik ninja yang tidak memerlukan chakra ketika melakukannya. Rock Lee berlatih dengan keras, sehingga gurunya sendiri menobatkan Lee sebagai jenius dalam bekerja keras. Backstory dari kedua karakter ini bukan hanya relate kepada penikmat animanga, namun juga ditulis dengan begitu indahnya oleh Kishimoto yang tak jarang mengundang air mata setiap cerita masa lalu mereka diceritakan walau hanya sekilas di beberapa momen. Momen favorit saya salah satunya ketika Lee seakan ingin menyerah dari kerja kerasnya yang telah ia lakukan disebabkan ia masih tidak mampu mengalahkan teman sekaligus rivalnya, Neji Hyuuga. Momen itu diselipkan dalam sebuah pertarungan nya melawan Gaara yang tak hanya dinobatkan sebagai salah satu pertarungan terbaik dalam seri Naruto, namun juga pertarungan yang paling melibatkan emosi, apalagi ending nya yang tragis. One of the most strongest aspect in Naruto.
Saya yakin bila kalian ditanya apa jutsu/power favorit kalian, pasti jawabannya akan berbeda-beda. Bukan karena jutsu nya terlalu banyak, tetapi jutsu yang ada di Naruto sebagian besar mudah diingat. Semua itu tidak terlepas dari keren nya desain setiap jutsu/power, tetapi Kishimoto tahu benar bagaimana memperkenalkan setiap jutsu/power utama, seperti sharingan yang melakukan debutnya saat Kakashi melawan Zabuza. Sharingan sendiri mungkin adalah salah satu kekuatan paling populer hingga sekarang, dan menjadi satu dari sekian banyak trademark dari serial Naruto.
Ya, ya, sulit memang untuk membicarakan hal realistis dalam setiap cerita animanga, terutama animanga yang menyentuh dunia fantasi atau supernatural layaknya Naruto. Tetapi paling tidak, Kishimoto telah berusaha untuk membuat cerita yang ada di Naruto bisa diterima logika. Yang paling saya suka adalah bagaimana Kishimoto tidak membiarkan karakternya terlalu mendapatkan damage yang berlebihan dalam pertempuran. Memang, di sisi lain hal ini mengakibatkan jutsu yang keluar kala bertarung tidak sering terlihat impact nya, tetapi di satu sisi keputusan tersebut menjadikan jutsu/power yang ada terlihat menakutkan yang mampu mengakibatkan kematian kepada karakternya. Kritik terbesar saya kepada animanga populer lainnya seperti One Piece, Fairy Tail, terutama Bleach adalah bagaimana karakter-karakternya begitu banyak menerima serangan mematikan, namun tetap saja masih menghembuskan nafas. Kishimoto menyadari ini, sehingga setiap serangan yang dilontarkan karakternya saat bertarung memiliki ancaman, sekecil apapun berkat keputusan Kishimoto ini. Satu tusukan kunai saja mampu membunuh karakternya bila ditusuk tepat pada bagian vital. Mungkin saya minoritas, tetapi bagi saya ini adalah kelebihan dalam cerita Naruto yang layak di ungkapkan.
Terutama prekuel nya, banyak sekali opening-ending soundtrack yang tak mudah terlupakan dan sempat populer di masanya, seperti Harukakanata, Wind, Nakushita Kotoba, Go, dan banyak lagi. Favorit saya sendiri adalah Alive yang ditaruh di ending credit nya. Di Shippuden walau tidak terlalu memorable seperti prekuelnya, masih ada beberapa opening soundtrack yang membekas seperti Blue Bird, Hero's Come Back, Closer dan yang terbaik, Sign dari Flow. Sedangkan soundtrack yang diselipkan dalam ceritanya juga turut membantu mengkatrol kadar emosional penceritaan, baik kala momen sedih maupun semangat karakternya.
Tidak terelakkan lagi bila animanga Naruto memiliki segudang kutipan-kutipan yang selalu teringat, seperti "Masa depanmu adalah kematian", "Tidak ada yang mampu mengalahkan kesepian", "Lebih baik kau tidak menungguku untuk menyerah" , "Sakit, tapi tidak berdarah", dan quote fenomenal dari Obito (kalian telah tahu kan yang mana). So, lemme ask you, what's your favorite quotes from Naruto franchise?
Talk no jutsu sendiri merupakan sindirian dari penggemar animanga untuk karakter Naruto yang sering menyudahi pertarungannya melalui berbicara dengan musuhnya. Walau memang ini salah satu olok-olokan populer dari para haters, tetapi bagi saya Talk no jutsu memiliki momen-momennya sendiri yang membuat scene yang ada lebih emosional, seperti debutnya Talk no jutsu yang Naruto keluarkan kepada Zabuza (trust me, it was makes me cried, a lot), ucapan Naruto kepada Gaara di akhir pertempuran, dan favorit saya ketika dirinya berkonfrontasi dengan Nagato.
Berikut sepenggal dialog yang diutarakan Naruto untuk Zabuza
Mau tahu reaksi Zabuza?
Percayalah, ekspresi Zabuza ini sedikit banyak menggambarkan ekspresi saya kala menyaksikan momen ini untuk pertama kali.
Layaknya quote-quote nya, Naruto juga memiliki banyak sekali momen yang tidak mudah dilupakan. Seperti kerja sama pertama kali Naruto dan Sasuke, Naruto mendapatkan ikat kepala, Naruto mengalahkan Neji dan masih banyak sekali yang saya yakini menjadi favorit bagi penggemar animanga Naruto.
Yap, satu kata dan berhasil menjadi satu alasan mengapa saya tidak terlalu betah dengan anime nya. Pada awalnya, filler yang ada tidak lah terlalu mengganggu dan hanya dipakai seperlunya saja. Namun ketika memasuki Shippuden, ternyata episode filler ini seolah menjadi pusat penceritaan pula. Jumlah episode nya pun semakin banyak, sehingga untuk saya yang mengikuti pula manga nya, keberadaan filler ini sangat mengganggu. Hingga pada puncaknya ketika momen Genjutsu Tsuki No Me dipakai Madara, yang turut pula menjadi awal dari perjalanan filler yang membosankan. Mungkin ada satu tahun penuh, Shippuden hanya menampilkan episode filler. Boleh saja menjadikan Naruto sebagai franchise pengeruk keuntungan, namun bila terlalu banyak filler juga itu turut mencoreng kualitas dan cerita Naruto menjadi terlalu luas dan membingungkan.
Sasuke Uchiha merupakan karakter favorit dari sang mangaka tersendiri. Hal itu pun tampak pula dari penceritaan dimana begitu banyak "special treatment" untuk Sasuke. Seperti Sasuke yang mampu mengalahkan beberapa nama besar, termasuk anggota Akatsuki, melawan 5 kage sekaligus dan menjadi karakter overpower di akhir-akhir cerita Naruto. Perlakuan spesial untuk Sasuke ini diperparah pula akan karakterisasi Sasuke di sekuel Shippuden yang semakin menyebalkan. Kishimoto meniati Sasuke ini menjadi karakter anti hero, tetapi bukannya menjadi antihero yang keren, malah Sasuke jatuhnya menjadi karakter yang labil dan tidak tahu tujuan utamanya apa.
Mungkin tidak hanya Naruto yang memiliki percakapan yang tidak perlu di tengah pertarungan, namun sayangnya Naruto menjadi contoh yang buruk bagaimana sebuah "take a deep breath" moment tersebut merusak pacing di dalam pertempuran. Contoh? Lihat saja arc Fourth Great War Shinobi, lihat begitu hancurnya pacing yang ada akibat banyaknya percakapan di tengah pertempuran. Apa yang membuat Rock Lee vs Gaara superior? Karena hampir sepenuhnya durasi diisi dengan action. Memang masih ada flashback, tetapi flashback tersebut mampu menambah kadar emosional dalam pertarungan dan menjadi perkembangan karakter sendiri untuk Gaara.
Up
1. From Zero to Hero
2. Well Written Story
Cerita merupakan fondasi awal dari hasil akhir sebuah film, novel, dan tidak terlepas animanga, dan Naruto memiliki cerita yang terus berkembang dari awal, dan semakin kompleks. Lebih hebatnya lagi adalah walau penceritaannya melebar, fokus penceritaan tetaplah perjalanan Naruto dan juga kehidupan seorang ninja. Kishimoto pun tidak terburu-buru dalam melebarkan storyline nya. Ia perlahan-lahan dengan memanfaatkan episodenya yang panjang untuk memupuk cerita-cerita yang mungkin akan berguna dimasukkan di arc selanjutnya. Belum lagi beberapa twist nya yang sebelumnya sempat di beri tease atau clue, seperti twist mengenai masa lalu Itachi. Masih ada plot hole (terutama akan kemunculan Kaguya), tetapi secara keseluruhan, Kishimoto telah merangkai ceritanya dengan cukup brilian.
3. Great Characters
4. Beautiful story about "Never-give-up-on-your-dreams" stuff.
5. Memorable Jutsu/Power
6. Trying to Realistic
7. Soundtrack
8. So many memorable Quotes
9. Sometimes, Talk No Jutsu really works.
Berikut sepenggal dialog yang diutarakan Naruto untuk Zabuza
Naruto : "Dia (Haku) itu... Dia itu benar-benar menyukaimu (Zabuza), tahu! Sangat menyukaimu..! Tapi kau?! Apa kau tak merasakan apapun?! Apa kau.. Apa kau benar-benar tak merasakan apapun?! Apa kalau sudah jadi kuat sepertimu benar-benar seperti itu jadinya?! Demi kau, dia mengorbankan nyawanya! Tanpa mempedulikan cita-citanya sendiri! Mati hanya sebagai alat! Hal itu.. Hal itu terlalu menyakitkan..
Mau tahu reaksi Zabuza?
Percayalah, ekspresi Zabuza ini sedikit banyak menggambarkan ekspresi saya kala menyaksikan momen ini untuk pertama kali.
10. Memorable Moments.
Downs
1. Filler
2. Sasuke Uchiha
3. Useless Conversation in Middle of the Fight
Baca Juga
4. The Kunoichi Characters
5. Mega Spoiler from movies
6. Kaguya Otsotsuki
Mix
The Rivalry (or Bond) Between Naruto and Sasuke
Top 10 Favorite Characters
Telah saya nyatakan sebelumnya bila salah satu poin positif yang dimiliki animanga Naruto adalah dipenuhi dengan karakter-karakter yang hebat. Memilih 10 karakter favorit dari begitu banyaknya karakter memorable tentu bukan pekerjaan yang mudah, tetapi di bawah ini adalah versi saya. Bila karakter pilihan kamu tidak ada di dalam list, mari silahkan share di post komentar :D
10. Orochimaru
Salah satu main villain yang sayangnya harus berakhir dengan kekecewaan karena Kishimoto merubahnya menjadi karakter baik. Orochimaru sebenarnya tidak memerlukan itu, karena Orochimaru di prekuel nya telah sempurna sebagai salah satu shinobi yang sulit dikalahkan, memiliki strategi yang jenius setiap melaksanakan aksinya, sehingga mudah bagi penikmat Naruto meyakini bila Orochimaru tetap menjadi karakter main villain di akhir seri.
09. Neji Hyuuga
Sayang sekali keberanian Kishimoto dalam "melenyapkan" Neji Hyuuga harus diterima dengan pahit bagi sebagian besar fans Naruto, termasuk saya. Dengan backstory nya yang memilukan serta kekuatan yang dimilikinya, Neji layak mendapatkan kebahagiaan setelah perang panjang dan menjalani hidup di dunia shinobi yang damai. Untung saja spin off animanga Naruto yaitu Naruto SD setidaknya cukup bisa mengobati kerinduan dengan karakter ini.
08. Hidan
Banyak sekali karakter di dalam Naruto yang memiliki backstory, termasuk karakter villainnya. Dalam anggota akatsuki, hanya Hidan dan Kakuzu yang tidak memiliki hal itu, dan sebenarnya animanga Naruto sangat membutuhkan karakter villain yang tidak diketahui motivasinya, they don't give a damn, just wanna kill because it's fun. Hidan hanya diceritakan bila dirinya tidak bisa mati, dan melakukan ritual sesaat setelah membunuh mangsanya. Hal ini lah yang membuat Hidan menjelma sebagai karakter villain yang keren, terlepas dari keistimewaan kekuatannya.
07. Hinata Hyuuga
Bila harus memilih, siapa simbol friendzone dalam serial Naruto? Mudah sekali menjawabnya, siapa lagi bila bukan Hinata. Banyaknya penggemar menobatkan pasangan Naruto-Hinata sebagai pasangan yang terbaik sebagian besar karena cerita Hinata yang diam-diam mengagumi Naruto. Hinata memiliki alasan kuat untuk mengagumi Naruto, dan usahanya untuk layak berada di sisi Naruto sangat lah indah. Seandainya saja treatment Kishimoto terhadap Hinata juga ia berlakukan untuk karakter wanita lainnya, mungkin tidak akan ada lagi keluhan mengapa Kishimoto seperti menyia-nyiakan para kunoichi nya.
06. Shikamaru Nara
Boleh saja menganggap Shikamaru adalah karakter pria terlemah di seangkatannya, namun bukan berarti pula Shikamaru menjelma sebagai shinobi yang mudah di kalahkan. Jutsu nya yang sederhana yaitu mengendalikan bayangan telah lebih dari cukup untuk karakter yang memiliki IQ 200 seperti Shikamaru. Dirinya menjadi satu-satunya shinobi seangkatannya lulus ujian chunin bukan tanpa alasan, karena kemampuannya yang cepat menganalisis di tengah kondisi pertarungan telah cukup untuk membuat seorang hokage ketiga terkesan.
05. Minato Namikaze
Screen time yang dimiliki Minato mungkin bisa dibilang cukup minim, tetapi itu sudah lebih dari cukup untuk membuat karakter Minato sangat likeable. Menurut saya, Minato merupakan satu dari beberapa karakter yang memiliki desain karakter terbaik di animanga Naruto. Dengan rambut kuning yang lebat, kharismanya sebagai pemimpin, ditambah jutsunya yang mengutamakan kecepatan telah cukup menjadi alasan yang kuat bagi saya untuk menobatkan Minato sebagai karakter favorit. Tidak hanya itu, sifatnya yang unik dimana Minato selalu memberikan jutsu baru dengan nama panjang menambah keunikan karakter Minato. Minato juga membuktikan bila karakter bisa mendapatkan label keren tanpa harus pelit akan senyum.
04. Jiraiya
Incredibly hillarious, one of the most strongest, wiseman, likeable and the pervert character. Semuanya bisa Anda temukan dalam satu karakter yaitu Jiraiya. Kematiannya menjadi salah satu momen paling menyedihkan dalam dunia animanga bukan tanpa alasan. Sosoknya bagaikan seorang ayah bagi Naruto, dan tidak heran bila Naruto mengaguminya. Sebuah ironi adalah bagaimana karakter hebat ini merasa dirinya merupakan shinobi gagal karena penyesalannya tidak mampu menghentikan Orochimaru, gagal menyelamatkan Minato sehingga ia tidak mau menerima gelar Hokage. Padahal pengaruh Jiraiya begitu kental berkat jalan ninjanya yang ia utarakan kepada Naruto untuk meneguhkan hati Naruto bila dunia shinobi tanpa kebencian masih mungkin terjadi.
03. Kakashi Hatake
Kakashi Hatake adalah guru idaman bagi semua murid, termasuk saya. Hey, tidak semua guru bisa terlihat keren, begitu perduli dan mempercayai muridnya, sekaligus memiliki kemampuan yang hebat. Sempat memiliki prinsip yang salah kala masih mengemban gelar jonin akibat tragedi yang menimpa ayahnya, Kakashi akhirnya menemukan peran nya sendiri sebagai shinobi Konoha. Andai dirinya memiliki chakra sedikit banyak saja mungkin Kakashi mampu menandingi Madara Uchiha karena seperti yang Naruto bilang, Kakashi merupakan shinobi yang memiliki kemampuan paling lengkap dari desa Konoha. Dan hei, dia merupakan satu-satunya penggemar karya Jiraiya..!
02. Naruto Uzumaki
My childhood hero. Tidak akan ada yang menyalahkan dirinya bila Naruto tenggelam ke dalam kegelapan layaknya Nagato saat kita mengetahui betapa pahitnya masa kecil yang dialami. Namun, Naruto tetap percaya akan impiannya, yaitu untuk menjadi hokage yang diakui oleh semua orang. Itulah yang membuat karakter ini saya nobatkan sebagai pahlawan masa kecil. Okay, maybe he's the chosen one, he's got powerful chakra because kyubi inside of him, tetapi usahanya untuk mendapatkan kekuatan seperti sekarang benar-benar dari nol. Dari anak kecil yang sering berbuat onar hanya untuk mendapatkan perhatian, tiada satu bola mata pun yang sudi melihatnya, bertransformasi menjadi shinobi yang paling diandalkan, disematkan sebagai pahlawan perang dan akhirnya menjadi hokage seperti yang diimpikannya. Naruto mendapatkan semua itu dengan latihan, kerja keras dan bermacam penderitaan yang menggodanya untuk berhenti di tengah jalan. I don't give a damn what people said, but I think Naruto is the best main protagonist in animanga history. Nuff said.
01. Itachi Uchiha
Oh, ayolah, kalian tahu pasti nama inilah yang akan menjadi karakter terfavorit saya di dunia animanga Naruto. His baackstory just legendary. Tragic like Shakespeare's story, plus in my opinion, he's the strongest characters in Naruto. Itachi mendedikasikan seluruh hidupnya hanya demi kedamaian desa dan untuk adiknya, Sasuke Uchha. Tidak usah malu untuk meneteskan air mata kala kebenaran Itachi terungkap, karena saya pun juga mengalami hal yang sama. Sial, bahkan mengingat kembali cerita Itachi kembali menggoda saya untuk kembali mengeluarkan air mata. Bahkan saat dirinya dibangkitkan dalam mode Edo Tensei pun, Itachi masih mengorbankan dirinya demi kedamaian dunia Shinobi. Yang membuat ironis adalah tidak ada satu orang pun selain Naruto, Sasuke atau mungkin Kabuto tahu bila Itachi merupakan seorang pahlawan.
My Top 5 Story Arc from Naruto
Masing-masing story arc yang ada di Naruto secara keseluruhan memang mengalami Up and Downs nya tersendiri. Ada arc yang begitu stand out, tetapi ada juga juga arc yang tidak memiliki kesan sama sekali dan sekedar lewat saja. Dan di bawah ini adalah 5 story arc yang menurut saya paling berkesan dan berpengaruh dalam perkembangan cerita Naruto.5. Land of Wave Arc
Most Memorable Moment: Naruto rage moment
4. Sasuke Recovery Mission Arc
Most Memorable Moment: Naruto vs Sasuke
3. Itachi Pursuit Arc
Most Memorable Moment: "Yuruse Sasuke… …Kore de saigo da" *sobbing*
2. Chunin Exams Arc
Salah satu arc terpanjang dalam animanga Naruto dan Kishimoto dengan brilian memanfaatkannya. Kishimoto secara tepat menggali lebih dalam karakter-karakter seperti Neji, Hinata, atau pun Rock Lee. Seperti Land of Wave Arc, dalam arc ini juga kembali terdapat beberapa momen yang menjadi fondasi awal menuju cerita yang lebih luas di dunia Naruto. Gimmick Turnamen nya juga dimanfaatkan dengan betul oleh Kishimoto lewat one on one fight nya yang mungkin akan paling dikenang adalah Rock Lee vs Gaara yang brilian itu. Arc ini juga mengenalkan kita kepada karakter Jiraiya dan juga kehebatan Orochimaru yang sebenarnya layak untuk menjadi final main villain di dunia Naruto. Oh, tidak lupa juga kehebatan Naruto dalam perlawanannya melawan Gaara.
Most Memorable Moment: Naruto's tears for Gaara's despair
1. Pain Invasion Arc
Yap, inilah arc terfavorit saya dan saya juga yakin sebagian besar dari kalian juga memiliki jawaban yang sama. Menurut saya, storyline untuk arc yang satu ini mendekati sempurna. Pain Invasion Arc tidak hanya menyuguhkan kisah pembalasan dendam Naruto, tetapi juga berhasil menjadi jembatan untuk pendalaman karakter Naruto, dimana Naruto diberikan pilihan sulit ketika berhadapan dengan Pain/Nagato. Melihat Konoha hancur berkeping-keping, juga beberapa karakter penting tewas menjadikannya sebagai build up sempurna untuk pertarungan Naruto vs Pain. Dan untuk pertama kalinya semenjak Shippuden, Naruto kembali menjadi fokus utama penceritaan yang membuatnya jauh terasa lebih spesial. Ide mengenai buku perdana dari Jiraiya sebagai penentu dari jawaban Naruto kepada Nagato juga menunjukkan betapa briliannya Kishimoto dalam menulis cerita. Akhir cerita Pain Invasion pun tampak bagaikan akhir kisah dari petualangan Naruto yang akhirnya diakui oleh para penduduk desa dan menjadi pahlawan bagi mereka.
Most Memorable Moment: They finally acknowledge Naruto..!!
My Top 10 Fight in Naruto
Dalam animanga bergenre Shounen, telah menjadi hal yang wajar bila di dalamnya terdapat berbagai pertarungan yang melibatkan karakter-karakter penting, dan Naruto pun seperti itu. Berikut adalah 10 pertarungan yang paling berkesan bagi saya.
10. Naruto vs Sandaime Raikage
09. Neji vs Kidomaru
08. Team 7 vs Zabuza & Haku
07. Rock Lee vs Gaara
06. Sandaime Hokage vs Orochimaru
05. Naruto vs Gaara
04. Sasuke vs Itachi Uchiha
03. Naruto vs Sasuke Part 1
02. Kakashi vs Obito
01. Naruto vs Pain
Selesai sudah posting saya yang saya tulis untuk menghormati animanga yang senantiasa menemani saya dari awal mengerti dunia animanga. Terima kasih untuk segala pihak yang terlibat akan terciptanya Naruto, terutama Masashi Kishimoto yang memberikan banyak sekali pelajaran melalui karya masterpiece nya ini yang tak akan pernah lekang oleh waktu. Sebuah perjalanan panjang yang takkan terlupakan, tawa, tangis, emosi, semua terlimpahkan dalam mengikuti animanga Naruto. Thank you, my inspiration.