Baca Juga
Karl Landsteiner adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Austria-Amerikayang mengklasifikasikan golongan darah. Golongan darah adalah ilmu pengklasifikasian darah dari suatu kelompok berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Karl merupakan seorang tokoh yang menemukan bahwa darah manusia terbagi menjadi 4 jenis golongan yang sekarang dikenal dengan golongan darah O, A, B, dan AB. Setelah berhasil mengelompokkan golongan darah, Landsteiner mengembangkan penemuannya lewat metode transfusi darah bersama Alexander S. Wiener pada 1937, Landstainer berhasil melakukan percobaan transfusi darah ini tanpa membahayakan pasien.
Tepat dihari ulang tahunnya, Google melalui sebuah ilustrasi doodle yang menarik perhatian mata mengingatkan kita tentang siapa dia. Dan apa jasa besarnya bagi kemanusiaan indonesia.
Untuk menambah perkenalan kita dengan Karl ini, berikut kami berikan lima fakta tentang dirinya yang mungkin belum anda ketahui seperti kami kutip dari Bintang.com
- Lahir 1 Juni 1868 di Baden (Austria), Meninggal pada 26 Juni 1943 di New York, Artinya beberapa hari setelah ulang tahunnya ke 75
- Karl meninggal umur 75 setelah diserang penyakit jantung
- Landsteiner menikah dengan Helen Wlasto pada 1916. Sebelum menikah, dia adalah anak seorang hakim yang juga bekas wartawan terkenal.
- Karl mempunyai 2 kewarganegaraan, yaitu Austria dan Amerika
- Karl merupakan penemu Virus Polio pada 1909, bersama kedua rekannya Constantin Levaditi dan Erwin Popper, Karl Landsteiner mengembangkan penemuan tersebut.
- Karl Landsteiner dijuluki sebagai bapak Transfusi oleh sebagian besar pihak
- Patung Karl Landsteiner dibuat dari perunggu di Warm Springs, Georgia, Amerika serikat sebagai penghormatan.
- Dari 1891-1893, Landsteiner belajar kimia di Würzburg dalam bimbingan Hermann Emil Fischer, di München dibawah bimbingan Eugen Bamberger dan Arthur Rudolf Hantzsch di Zürich.
- Dari 1908-1920 Landsteiner adalah prosector di Wilhelminenspital di Wina dan pada tahun 1911 ia dilantik sebagai profesor anatomi patologis.
- Mendapatkan Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran (1930)