Baca Juga
Dari Kylie Jenner sampai Nicole Kidman, para A-lister Hollywood menyukai treatment ini. Bagaimana tidak, prosedurnya tanpa rasa sakit berkepanjangan, tanpa downtime, terlihat natural dan instan! Yes, filler is the new holy grail untuk tampil segar dan cantik secara sekejap. Ingin mencoba? Simak dulu interview LemonadePumpkin dengan Dr. Olivia Ong dari Jakarta Aesthetic Center agar paham tentang filler lebih dalam!
1. Apa itu dengan filler?
Filler adalah proses penyuntikan cairan hyaluronic acid ke dalam lapisan kulit. Efeknya macam-macam, bisa digunakan untuk memberi efek plump, atau mengisi bagian wajah yang kurang berdefinisi.
2. Apa perbedaan filler dan botox?
Asal mulanya, kedua injeksi ini ditemukan semata-mata untuk menyembuhkan penyakit. Botox atau botulinum toxin, adalah protein neurotoksin yang diproduksi oleh bakteri bernama Clostridium botulinum. Awal mulanya, toksin ini digunakan untuk merawat permasalahan tubuh yang diakibatkan oleh otot yang over aktif seperti gerakan spastik korban stroke, kejang pada kepala, leher, kelopak mata, hingga vagina. Botoks juga digunakan untuk mengendurkan otot misalnya otot esofagus, rahang, dan saluran kencing. Botoks digunakan dalam dunia kecantikan untuk mengisi kerutan pada wajah.
Sedangkan filler terbuat dari hyaluronic acid, bahan natural yang dimiliki oleh tubuh untuk mengisi cekungan, mengisi bibir, menonjolkan tulang pipi dan mengaksentuasi rahang.
3. Mengapa filler merupakan salah satu treatment estetika yang paling dicari?
Filler lebih populer karena dapat menjawab kebutuhan para pasien yang lebih muda. Lebih dulu mana yang muncul, kerutan atau cekung di bawah mata, misalnya? Cekungan, kan? Apalagi orang Asia biasanya ingin wajah yang lebih berdimensi.
4. Orang mungkin penasaran dengan suntikan filler, namun takut untuk melakukannya karena takut sakit. Benarkah?
Rasa takut itu wajar. Namun, stigmanya harus dilenyapkan. Banyak pasien saya yang setelah melewati perawatan mengaku kalau kekhawatiran mereka berlebihan! Selain itu, temui beberapa dokter untuk berkonsultasi. Pilih dokter yang paling membuat Anda nyaman dengan kemampuan terbukti. Teknologi yang digunakan oleh sang dokter juga perlu diperhatikan. Di Jakarta Aesthetic Center kami menggunakan Teosyal Pen. Produk ini membuat sakit yang dirasakan berkurang.
5. Berapa lama efek suntikan filler ini dapat bertahan?
Efek filler tahan hingga 6 bulan. Tetapi, bila dokter memiliki teknik dan bahan berkualitas baik di awal, Anda bisa kembali treatment 2 tahun sekali!
6. Bagian wajah mana saja yang bisa dikoreksi dengan filler?
Semua! Bibir, hidung, rahang, hingga kantung mata. Untuk mata bahkan Teosyal mengeluarkan FDA, produk untuk mencerahkan kantung mata yang gelap.
7. Bagaimana cara agar hasil filler sesuai dengan harapan? Apa yang bisa dilakukan bila tidak sesuai dengan harapan?
Saya rasa, para pasien sebaiknya tetap berpegangan dengan kebutuhan dan logika. Apakah perubahan yang Anda inginkan memang dibutuhkan dan masuk akal? Bila tidak sesuai harapan, tidak perlu khawatir. Filler bukan sesuatu yang permanen, terutama hyaluronic acid. Hyaluronic acid dapat dihapus dengan hyalurinodase. Namun, tak semua jenis filler dapat dihapus, ya.
8. Bagaimana perawatan setelah injeksi?
Lakukan ritual membersihkan dan perawatan wajah seperti biasa. Namun hindari penggunaan krim pengelupas, juga mikrodermabrasi dan laser selama dua minggu. Silahkan berolahraga seperti biasa, namun untuk penggemar olahraga high impact, tunggu dua hingga tiga hari hingga wajah terasa nyaman dulu, ya. Oh ya, hindari sauna juga selama dua minggu.
9. Apakah filler akan memancing reaksi alergi?
Tidak. Reaksi hiper sensitifitas ada, namun filler tak memancing alergi karena tidak memiliki kandungan hewani. Yang memancing alergi itu protein