Begitu tiba di Puger saya bingung mencari-cari dimana lokasi kantor bank Jatim. Saya tidak bisa melihat google maps karena lupa bawa mifi. Apalagi hape saya memang tidak memiliki paket internet. Hampir 10 menit putar-putar jari eh.. putar-putar kesana kemari. Akhirnya ketemu juga dengan kantor bank Jatim. Ternyata di sebelah baratnya ada ruangan khusus untuk pembayaran pajak kendaraan bermotor. Ruangannya sangat kecil (mungkin hanya muat 10 orang berjejalan selain petugas 3 orang) sementara yang antri berjubel sampai ke luar. Lagi-lagi saya didera keraguan. Haruskah saya mengantri di sini? Di depan saya mungkin ada 20-30 orang sedang mengantri. Akan tetapi sudah kepalang tanggung jauh-jauh mana mungkin saya balik dengan tangan hampa. Untungnya di dalam ada AC yang lumayan bikin ruangan tidak terlalu panas walau penuh sesak. Jadilah saya ikut mengantri. Sekitar 30 menit antri baru nama saya dipanggil dan saya pun membayar. Total dua jam sendiri saya habiskan pagi itu hanya buat membayar pajak! Padahal itu membayar pajak lho bisa serumit ini. Dari dulu memang perkara bayar pajak kendaraan bermotor bukan perkara mudah alias sulit. Aneh padahal semestinya pemerintah senang jika semakin banyak orang yang mau bayar pajak tepat waktu. Saya melihat perluasan payment point pajak kendaraan bermotor selama ini masih setengah hati. Wajar sih kalau kemudian orang jadi tidak suka atau malas bayar pajak. Mengapa urusan pembayaran pajak kendaraan selalu kelihatan dipersulit? Saya masih belum melihat revolusi pembayaran pajak kendaraan yang benar-benar bisa memudahkan pembayaran bagi wajib pajak. Slogan lawas birokrasi “kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah masih terasa kental” sampai sekarang. Padahal ini membayar dan bukan mengemis minta bantuan!
Pengalaman saya bayar di drive thru juga antri berjubel tidak karuan (mana petugasnya tidak ramah lagi) dan memakan waktu (mana jauh lagi sekabupaten cuma ada sebiji). Kelemahan Drive Thru juga kita harus bisa menunjukkan kendaraan yang sedang dipajakin. Kalau punya kendaraan lebih dari satu bakalan merepotkan sekali! Ada juga mobil keliling tetapi jadwalnya juga tidak cukup sering. Per kecamatan paling cuma dapat 2x sebulan dan itupun jam kerjanya juga tidak panjang (hanya 4 jam/hari). Saya pernah melihat sendiri antrian juga berjubel di mobil ini. Kalau bayar di sini bisa-bisa berangkat pagi pulang lewat tengah hari. Di kantor pos enak sih tidak antri cuma tidak langsung jadi. Jadi mesti bolak balik. Pertama mendaftar lalu menunggu 2-3 hari baru bisa diambil. Ada juga para penyedia jasa pembayaran pajak kendaraan tetapi sayangnya saya punya pengalaman buruk dengan mereka. Pernah uang pajaknya sudah saya bayarkan tetapi mereka bilang belum dibayar. Mana tidak dikasih kwitansi lagi. Akhirnya saya ngotot dan mereka mau mengalah tetapi sejak saat itu saya ogah pakai jasa mereka lagi. Dulu malah kalau bayar pajak harus menunjukkan BPKB segala yang jelas-jelas sangat menyusahkan. Mana kalau BPKB berada di bank maka harus minta surat keterangan di bank lagi. Luar biasa Indonesiaku! Merdeka!!
 |
Drive thru Jember |