Sering terlontar candaan, "lebih baik bertemu setan macam kuntilanak, pocong, genderuwo, kolongwewe dan sebangsanya daripada bertemu manusia bengis". Pada awalnya, saya berpikir, masa sih begitu, bukannya setan dan sejenisnya itu menakutkan.
Setan dan sosok teman-temannya itu memang benar menakutkan, namun mereka tidaklah lebih kejam daripada manusia. Takdirnya mereka ada memang hanya menyesatkan manusia, membuat takut pada mereka dan melupakan ketakutan pada melanggar perintah-perintah Yang Maha Esa.
Ternyata dalam kehidupan ini ada yang lebih kejam dari setan dan teman-temannya, dan sosok itu adalah manusia itu sendiri. Kekejaman manusia sudah nampak sejak jaman awal mula kehidupan (berdasarkan kitab suci), ketika Kain mampu berpikiran membunuh Habel saudaranya. Bahkan setelah itu, banyak lagi perang antar manusia, saling membunuh satu sama lain, tanpa ada belas kasih.
Bahkan ketika dunia sudah lebih baik, jauh dari perang. Ada pula seorang putera mahkota yang karena ketidaksukaan terhadap kritik, punya hati melenyapkan rakyatnya sendiri, bahkan kematiannya cukup sadis hingga kini belum diketemukan jasadnya, karena telah termutilasi dan dilenyapkan tanpa sisa.
Belum lagi kasus pembegalan, main bacok demi tuntutan ekonomi, merampas harta milik orang lain dengan kekerasan.
Kasus lainnya, pengeroyokan hingga tewas karena berbeda dukungan pada tim sepakbola. Dari video kita bisa melihat kebringasan suporter satu kepada yang lainnya, hingga akhirnya menghilangkan nyawa. Sudah begitu, tanpa ada rasa berdosa mengelak apa yang telah terekam dalam video. Ironis memang melihat tingkah manusia.
Ada pula seorang ayah yang tega menghabisi seluruh keluarga kecilnya, karena alasan sepele tidak mau diceraikan. Anak istrinya dibantai terlebih dahulu lalu menyusul mengakhiri hidupnya sendiri.
Yang paling baru adalah kekejaman dan kebengisan seorang kerabat dekat, tega membunuh keluarga saudaranya karena alasan sakit hati. Pembantaian dilakukan dengan sangat keji, diluar keprimanusiaan.
Semua itu dilakukan oleh manusia. Manusia yang Tuhan ciptakan paling sempurna, ditugaskan untuk menjaga dan mengelola bumi dan segala isinya, bukan untuk menghancurkan dan melenyapkan sesamanya.
Masih banyak kasus-kasus serupa dan akan terus ada hal serupa yang akan kita lihat kedepan, coba saja amati berita-berita ke depan, akan makin banyak lagi kisah-kisah kesadisan tentang manusia satu dan yang lain saling melenyapkan.
Masih banyak kasus-kasus serupa dan akan terus ada hal serupa yang akan kita lihat kedepan, coba saja amati berita-berita ke depan, akan makin banyak lagi kisah-kisah kesadisan tentang manusia satu dan yang lain saling melenyapkan.
Itulah kenapa, kita nampaknya harus lebih waspada terhadap sesama manusia daripada setan dan sebangsanya. Karena sifat mereka bisa jauh melebihi setan. Saya pun kini meyakini, bahwa setan itu tidak lebih kejam daripada manusia. Jadi, mulai saat ini jangan takut pada setan. Setan hanya bisa menghasut, namun manusialah yang melakukan segalanya.
Jadilah manusia yang kembali pada fitrahnya kepada apa yang Tuhan memang ciptakan seharusnya. Kita harus kembali menyadari diri kembali pada tugas yang Tuhan berikan kepada kita manusia.
Refleksi diri, sudahkah kita menjadi manusia yang serupa dengan Dia yang telah meciptakan alam semesta dan segala isinya, termasuk manusia sebagai makluk ciptaan yang paling sempurna seturut citra Nya. Semoga kita dimampukan untuk itu, menjadi manusia yang lebih baik seturut kehendak Nya. -cpr-