KuKentot Polwan Manis Dan Sexy

Baca Juga

Cerita Sexs - Saya ingin menceritakan kisahku yang terjadi tahun 2005, dikala aku masih kuliah dan berusaha cari kerja sampingan untuk membiayai kuliahku. Kebetulan adanya temen ibuku yang mempunyai warnet di kota ini, jadi aku kerja sebagai penjaga warnet. Saya biasa jaga malam dari jam 7 hingga jam 12 malam, tetapi teman kadang tidak bisa gantikan shiftku jadi kadang saya terpaksa jaga hingga pagi hari.

KuKentot Polwan Manis Dan Sexy

Saat saya jaga sendirian yang harusnya berdua, namun teman ada aja alasannya buat ngilang. Saya sangat heran, warnet yang biasanya sangat rame dimalam hari, tumben banget sepi kali.

Pekerjaanku pun menjadi sangat santai dan saya memutuskan untuk browsing materi kuliah, bersetara dengan slonjor-slonjor serta nyamil kacang Sekitar pukul 9 adanya bunyi motor stop diluar. Hah, kesudahannya adanya pengunjung juga. Pintu sesudah itu dibuka, Kelihatan cewek masuk, bodynya tinggi, wajahnya mungil sih, rambut potong pendek serta pake sweater serta celana panjang

“Ingin nge-net adanya mas?” tanyanya “Oh, silahkan mbak…, kosong kok. Bebas milih mana saja”. Jawabku ramah bersetara dengan menatap wajah mungil hal yang demikian “Makasih mas, saya dipojok situ aja” ia seketika menuju bilik yang pojok, terus nglepas sepatu serta duduk (bilik warnetnya lesehan seluruh).

Aku lihat sepatunya sepatu kulit, kayak-kayaknya bukan cewek awam nih. sehabis duduk, ia membuka sweater, riilnya dibalik jaketnya ia menerapkan seragam polisi, pangkatnya Segitiga Kuning satu biji, ohh Sersan Dua pangkatnya. Ohh,. polwan manis pikirku “Mas, nama sama password penggunanya apa nih??” tanyanya, bersetara dengan menoleh ke saya “Ehh,. ohh,. bebas kok mbak, seketika aja” kataku jadi sedikit gagap gara-gara terpana plus terkejut “Okey mas, makasih”

“Gak papa,. kalo mas sendiri?” Lhahh, ia balas nanya
“Belum mbak, pacar aja gak adanya. Nanti-nanti lah”
“Ohh, meski penampilan mensupport lhoh” ia menjawab bersetara dengan tersenyum lagi. Matek saya… panas dingin seketika. terutama jikalau tangannya bersetara dengan menyenggol bahuku… beuhhh “Ahh, mbak bisa aja. Ehh,. suami mbak keterlaluan juga ya. Masa khianati mbak secantik gini …” agak gombal jawabku.

“Hahaha…, menawan gimana? Awam aja ah” bersetara dengan tangannya disenggolkan ke bahuku lagi. “Tetapi, hatiku sedih sekali, makanya adakalanya kalo pulang kerja aku ndak seketika kerumah. namun jalan kemana dahulu gitu”

“Lho, mbak cantik dan manis betul lho plus tinggi langsing lagi…” kukeluarkan kata-kata gombal yang entah kudapat darimana, tapi tampak ia agak malu. Senyumnya kian mengembang “Ehmm,. makasih ya. Eh,. ngliat web-web yang kayak tadi dimana ya?” tanyanya agak malu-malu.

Ehhh,. yang mana ya mbak?” jawabku pura-pura goblok
“Ingin tadi itu lho, yang dikomputernya mas” “Ohh,. ehh gak papa ya mbak? Ini aku carikan domisilinya” aku mulai mengetik domisili, serta muncul gambar-gambar orang lagi bercumbu berat. aku lihat matanya memandang monitor penuh asa. “ini tinggal di klik tautan-tautan yang adanya. Nanti banyak yang keluar kok” jawabku yang hendak pergi untuk kembali ke meja operator.

“Ehh, kemana mas? Temenin aku dong, siapa tau nanti adanya kesulitan lagi”. katanya sambil meraih tanganku dan menarikku untuk kembali duduk lagi. “Disini aja ya”. serta aku mengangguk perlahan Kami berdua mulai berselancar web-web xxx, serta aku merasa duduk kian merapat. Mata Dewi tak lepas dari monitor, napasnya terdengar agak memburu (saya juga demikian sihh hehehehe…). berasa tubuhku mulai bersentuhan dengannya, hangat dehh.

Tangannya ditumpangkan kepahaku, bikin konty ku meluap meronta-ronta (waktu itu aku masih betul-betul perjaka… bayangkeunn), diusap-usap pahaku. aku beranikan memeluk pinggangnya yang ramping serta aku rapatkan badannya ke tubuhku.
“Mas, udah pernah kayak yang dikomputer ini ndak?” tanyanya perlahan, agak berbisik. Wajahnya betul-betul rapat dengan wajahku, membikin aku gelagepan “Belum mbak, pacar aja gak punya, kecupan juga belum pernah…” jawabku jujur “Ehmmm…, jikalau gitu…” di berdiri sesudah itu berjalan kepintu depan. Pintu dikunci oleh ia, sesudah itu artikel closed dibalik. seketika ia kembali ke tempatku duduk, kembali memeluk aku yang sudah betul-betul panas dingin.

“Ingin nggak kayak gitu??” separuh berbisik dewi nanya didekat telingaku, seluruh badanku jadi merinding. Bibirnya ditempel ke telingaku. Anjrriiiiittttt……, aku gak bisa ngomong apa-apa. dengan tak menunggu jawabanku tangannya menarik tangan kiriku, ditempel ke toketnya. Gak terlampau besar sih, tanganku diberi pengarahan buat bikin gerakan mengusap serta meremas. sehabis aku bisa gerak sendiri, tanganku dilepaskan. sesudah itu tangan kanan Dewi menelusup kedalam kaosku, meremas serta memilin-milin putingku. Badanku kayak kejang semua jadinya.

“Mas, berkeinginan kan berimbang Dewi? Hanya malam ini, saya jadi milikmu sepenuhnya masss” katanya sambil keluarkan suara desahan ditelingaku. Mulutnya memagut bibirku, lidahnya liar masuk kemulutku. padahal aku mendesah-ndesah keenakan (pengalaman pertama …) tanganku makin aktif meremas toketnya. Tangan Dewi sesudah itu membuka beberapa kancing pakaian dinasnya, ehhh… riilnya masih adanya t-shirt dalam. Kian dalam ia sibakkan ke atas, sesudah itu BH juga ia sibakkan ke atas. Tanganku ditarik lagi untuk meremas-remas toketnya, aku mulai termotivasi.

Tangan Dewi menelusup ke celanaku, ****** yang udah sembab diremas-remas…, ahhhhhh. Ubun-ubun kayak berkeinginan meledak. padahal Dewi terus memagut seisi mulut serta lidahku. Perlhan kaosku dinaikkan keatas, bibir Dewi sesudah itu pindah menjelajahi dadaku. Lidahnya menjilati putingku…. Huuuuuhhhhh, bersetara dengan kadang kala berasa gigitan-gigitan kecil yang sering kali membikin aku terkejut. berasa seluruh dadaku disapu lidahnya,. rasanya nikmat gitu dan lidahnya mulai menjilati pusarku. Karuan aja aku mengelinjang kesana-kemari.

Tapi tangannya membuka risluting celanaku, diwariskan sebatas lutut. Didalam cd, kontolku ini mulai berasa berdesir-desir, padahal Dewi dengan buas menciumi batang kejantananku. Kemudian, kolorku diturunkan hingga sebatas lutut.

“Mas, kontolnya lumayan gede juga ya” katanya sambil mengelus-elus batangku dengan tangannya “Uhhhh…, memang besar kali ya mbak??” tanyaku bersetara dengan merem melek.

“Nggak terlampau besar sih, namun tepat segini nih…”
Dewi menjawabku samblil mengocok kontolku. “Masss…,. kontolmu aku emut yaa??”

“Iya mbak…”. aku udah gak konsen, Dewi seketika mulai mengulum kepala serta batang burungku perlahan-perlahan. Lembut banget, tangan kananku dengan gemas meremas-remas rambutnya yang pendek, rapi serta hemmmm…,. sungguh-sungguh wangi. serta tangan kiriki meremas toket dibalik pakaian dinasnya…, kenyal banget Dipegang lama kulumannya makin kencang, aku makin menggelinjang serta kelojotan “Ohhhh…, Wii,. Dewiii,. sudahhhh…, sudahhh, aku nggak tahannnnn” aku menceracau sejadi-jadinya.

Baru pertama kali diemut, berimbang cewk manis lagi…. Wahhhh benar saja, kontolku mulai merasa ingin keluarkan“Dewiii,. ohhh gak bendung mbakkk…” senut-senutnya makin cepat serta kesudahannya berasa adanya sebuah menggelegak… crottt,. crottt. Spermaku keluar didalam mulut Dewi.

Tetapi…,. aduhhhh Dewi nggak melepas batang burungku, konsisten dikulum-kulum serta disedot. berasa bukan nikmat yang kini, melainkan jadi geli gak terbendung “telah mbakkk…, geli saya”. bersetara dengan tanganku berusaha melepas kepala Dewi dari burungku. tak berapa lama dia melepas mulutnya dari burungku…, uhhhhhh. seluruh tubuh lemas serasa tak bertulang. Dewi yang melihaku senyum-senyum saja, sementara saya melihat mulutnya yang keluarkan sedikit sperma “Ehhh mbak, telan spermaku ya??” tanyaku.

“Iya, nggak papa kok. bugar tuh, rasanya emang agak asin sihh. Lagian alih alih nyemprot kemana-mana, bisa idap macem-macem tuhh…”. Dewi menjawab bersetara dengan tersenyum genit. Tangannya mulai nakal dengan kembali memegang kontolku yang sudah berkerut. Tampak serta mulai dielus lagi…, aku masih menggelinjang geli…, namun lama-lama mulai berasa hangat serta nikmat lagi. Mulutnya kembali memagut mulutku, kami berkecupan dengan ganas. aku mulai bisa mengimbangi permainannya.

“Mas, sehabis ini giliranku yang diberikan kenikmatan ya?” bersetara dengan napasnya mulai tersengal-sengal
“Ok mbak, akan kupuasin mbak” jawabku sambil diberi arahan sambil berusaha lepaskan celana kerja warna cokelat miliknya. aku plorotkan sampai sebatas lutut. Akibatnya celana dalam warna hitam yang menutupi gundukan. Nggak tabah sekaligus aku plorotin celana dalamnya. Saya jembut tebal menghiasi gundukan daging. Tanganku mulai mengusap serta berusaha menyibak jembutnya, menyusuri sebuah layaknya yang adanya di web-web porno.

Dengan lembut tangan Dewi memberi nasehat tanganku, serta memberi nasihat mulutku kea rah memeknya. cuma pasal celana cuma dilorot sebatas lutut, tersebutkan agak sulit buat hingga ke memeknya. Perlahan lidahku dapat menjangkau memeknya, kujilat dikit-dikit serta berasa agak berair (hihihi…, agak bau peluh ya,. nggak papa). Saya mendengar desahan rintih dewi dan menambah  ritmeku “Masss…, masukan saja…, sudah gak tahan nih”. Dewi bersuara lirih.

“Ok mbak” saya berdiri dan menyiapkan kontoku. namun aku keder, dengan posisi celanaku yang sebatas lutut serta Dewi yang juga berimbang kami berdua keliatannya sama-sama linglung “Mbak…, masukinnya gimana nih??”
“Ehh,. iya ya mas…,. gimana jikalau dari belakang saja? aku agak nungging ya…”

“Ya deh,. terserah mbak. aku masih linglung nih”. seketika Dewi berbalik serta posisi merangkak, kedua pahanya direnggangkan sehingga memeknya sedikit kelihatan membuka “Sini mas, masukkan…, tikam ke yang sini yaa…” tangannya menjangkau serta mengendalikan batangku, ditarik perlahan-perlahan kearah lubang memeknya yang agak berair. Kemudian kepala kontolku digesek-gesek di memeknya, rasanya sungguh nikmat sekali…

Tampak mulai sedikit memaksa batang burungku kelubang memeknya. Saya-perlahan, batangnya mulai ambles kedalam memek. Tanganku mulai meremas-remas bokong Dewi…. (edan, bulat banget nih bokong polwan, kenceng banget lagi. Banyak work out kali ya?). kadang tanganku menyusup kedalam pakaian dinasnya serta meremas-remas toketnya dan memilin putting susunya. Dewi mendesah-ndesah keenakan.

“Gimana masss??? Enakkk?… terus mas maju mundur aja…” “Ya mbak, nikmat. Mbak seksi banget yahh, udah langsing bokongnya montok lagi” pujiku jujur
“Ahhh mas, bisa aja. Burung mas juga enak kok…, kuat banget, meski baru keluar habis-habisan lho tadi…” godanya genit. “gimana mas perasaannya nggoyang polwan??”

“Saya sangat berdebar-debar.." pinggulku kugoyangkan dan rasanya nikmat sekali di dalam memek dewi. bersetara dengan mataku lihat pukul dinding, 22.30 tanganku makin tenar dengan lekuk-lekuk badan Dewi. Pundak Dewi sesudah itu merendah, bokongnya sekarang benar-benar nungging, napasnya mulai memburu tak teratur

“Hmm…, nikmattt kaliii, lanjutkann mass…” tubuhnya menggeliat-geliat dan kadang mengejang. “ohhhh…. Ohhhhh…,. ahhhhhhhh” Akibatnya seluruh tubuh Dewi mengejang beberapa dikala serta sesudah itu mengendur perlahan-perlahan “Tampak dah mau orgasme mass…,. teruskan saja mas sampe keluar spermanya” minta dewi dengan manja. “Ingin ganti gaya ya mas?? Spooning aja ya? Mas pasti tau dehh… yukk”

“Ya mbak” aku perlahan-perlahan rebah bersama Dewi. Posisi spooning kini, aku peluk Dewi dari belakang bersetara dengan sku sodokkan burungku berulang-ulang serta sekuat energi “ahh…, ahhh…, ahhh” Dewi menjerit perlahan, aku terus memompa

“Ahhhh mbakkk…, akuu keluarrrrr…” tubuhku mengejang serta crott…crottt. Spermaku keluar buat kedua kalinya… Pelukanku ke Dewi bagai mencengkeram hingga Dewi sepertinya sulit bernapas “masss…,. puas kalikan” tanyanya dengan lembut di telingaku…, aku hanya mengangguk bersetara dengan tersenyum. aku melirik pukul dinding,. sudah pukul 2315 “Ada apakah sih mas, kok lihat jam??? Nggak menyukai ya?” Dewi merengut

“nggak mbak,. namun udah hamper pukul separuh dua belas, temenku yang aplusan jaga bentar lagi dating” jelasku

“Ohhh… kirain”. senyumnya manja sesudah itu kepalanya menoleh ke wajahku serta mulai memagut mulutku lagi. “ya udah…, kita beres-beres dahulu yuk”

Tampak melepas batangku yang mulai lemas dari memeknya, kuambil tisu buat membendung serta membersihkan cairan disekitar memeknya “Makasih ya mas” bersetara dengan ia memberesi kembali seragam polwannya. Merapikn lagi rambutnya yang pendek…, aku menyukai sekali memandangnya “Mbak menawan banget dehhh”

“ahhh mass…,. makasih juga. Sama-sama, aku juga sungguh-sungguh merasakan ini kok.  bisa lain kali kita ketemuan lagi…, aku percaya kau kok” balasnya masih dengan nada manja. “Ehh…, boleh meminta nomer telepon seluler ya mas…, supaya bisa ketemuan lagi”

“Tentu mbak, mbak bagus banget. Perjakaku diambil mbak lhooo…”. aku sedikit tersipu
“Ohhh…, maaf ya. Habis aku pngen banget sihhhh… semoga kau menyukai serta nggak jera” sehabis rapi, ia menerapkan sepatu serta berkeinginan membayar dunia maya
“ndak usah mbak,. ini upahnya sudah sungguh-sungguh berlebih kok” jawabku
“Ahhh… yaudah. Makasih ya ”. sehabis tukar menggantikan nomer telepon seluler, Dewi membuka pintu serta meluangkan kissbye yang

aku bales dengan lebih mesra Dan dari dikala itu kadang-kadang aku ketemuan dengan Dewi diberbagai tempatBeberapa. pekan sehabis itu Dewi bercerai dengan suaminya. Hubunganku dengan Dewi sampai tahun 2004. Tahun itu dewi udah mempunyai suami baru, seorang perwira polisi. aku ndak berani ketemuan lagi, serta Dewi kayaknya sekarang betul-betul sayang berimbang suaminya. aku ikut berterima kasih saja.
close

UNTUK SAAT INI, ARTIKEL BLOG AKAN DITUTUPI. SEGERA KELUAR/CLOSE TAB INI ATAU TEKAN DISINI. JIKA ANDA TETAP INGIN MEMBUKA ARTIKEL INI, SILAHKAN TEKAN TOMBOL CLOSE. DENGAN ANDA MEMBUKA ARTIKEL KEMBALI, TANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA MILIK ANDA, SAYA SUDAH PERINGATI UNTUK MENUTUP TAB INI. TERIMA KASIH. - ADMIN