Baca Juga
Cerita Seks Abg - Dipojok sekolah terdapat bangunan diman terdengar suara desahan yang halus dan agak samar samar, desahan itu terdengar seperti ditahan tahan ternyata dibalik toilet khusus guru ada seorang pria yang sengaja ingin mendengarkan desahan lebih keras dia menempelkan kupingnya di dinding toilet, Pria tersebut dikenal sebagai guru olahraga namanya Bapak Adi.
Jeritan Guru Rista
Didalam toilet ada sosok wanita dengan setelah pakain gurunya nampak dia sedang duduk di sebelah bak kamar mandi memaki jilbab panjang yang berwarna putih yang membalut kepalanya, Rok yang menutupi kakinya dinaikkan diatas jarinya yang lentik itu meraba raba klitorisnya, terlihat matanya yang sayup sayup dan suara desahan kecil keluar dari bibir yang manis itu.
“sshh..emhhh”.
Sekarang perempuan cantik berjilbab itu nampak berpindah posisi menghadap tembok sembari membungkuk menahan tubuhnya di tembok toilet dengan sedikit menungging. Tangan kanannya bertopang di dinding dan yang lain membelai klitorisnya dari depan.
”Uuuh…mmhhh…ssshhh…”, desis wanita berjilbab itu pelan tertahan.
Keringat nampak mulai mengalir dari atas keningnya. Saat PNS manis berjilbab itu hampir tiba di puncak kenikmatan, tiba-tiba,”Braaak!!”, bunyi pintu toilet didobrak paksa.
”Ustazah Rista!”, kata orang yang berdiri di depan pintu toilet.
Matanya yang tidak berkedip sedikitpun melihat perempuan cantik berseragam dan berjilbab itu.
Diapun tersentak kaget,
“Ustad Adi!!”, katanya kaget setengah berteriak.
Karena kaget dan tidak tahu berbuat apa, yang dipanggil Ustazah Rista alias PaRista perempuan berjilbab itu langsung jongkok merapatkan kakinya, namun tangannya masih berada diantara selangkangan. Rista yang begitu kaget sampai lupa menarik tangannya dari situ.
”Ustad Adiiii keluar!!”, hardiknya panik.
Wajahnya yang cantik terbungkus jilbab putih sedada itu nampak pucat karena takut dan malu. Yang dihardik, bukannya keluar tapi malah cepat-cepat masuk dan menutup pintu kamar toilet dan menguncinya.
”Ngapain pak??!!… Keluar!!”, hardik Rista sekali lagi sembari tetap berjongkok sambil merapikan rok panjangnya ke bawah yang tadinya tersingkap sampai sepinggul.
”Ustazah Rista”, kata Adi seraya mendeka dan mendekap tubuh guru perempuan berjilbab itu.
Perempuan itu terhenyak kaget, tapi tidak berani berteriak karena takut kalau-kalau ada orang yang mengetahui kalau dia bermasturbasi di toilet sekolah.
”Jangaan pak”, ronta Rista seraya berusaha melepaskan dekapannya.
Perempuan berjilbab itu menggeser tubuhnya untuk melepaskan diri dari dekapan pria tersebut, namun dia tetap mendekap Rista erat-erat. Sampai-sampai PNS berjilbab itu hampir menabrak dinding.
”Tolong…jangan paak”, pintanya dengan suara memelas ketakutan.
Namun pria paruh baya tersebut tidak menggubris rengekan gadis berjilbab berusia 24 tahun itu bahkan dia malah mendekatkan wajahnya serta menciumi leher Rista yang tertutup jilbab putihnya.
”Jangaaan”, pinta Rista dengan pekik tertahan.
Adi nampak begitu beringas dengan nafas mendengus sambil menciumi leher yang tertutup jilbab putih. Tangannya mulai meraba-raba buah dada guru berjilbab itu dari luar baju seragam coklat mudanya. Rista sadar kalau dia terjebak makanya dia berusaha melawan. Dengan sekuat tenaga didorong tubuhnya dan berhasil. Pria itu terjatuh di lantai toilet.
Memanfatkan situasi itu, Rista bergegas ke arah pintu. Namun tatkala hendak mencoba membuka grendel pintu toilet, tangan PNS berjilbab itu tertahan oleh tangan Adi yang kekar.
”Lepaskan”, kata Rista meronta.
Namun Adi yang sudah kesetanan itu tidak mendengarkannya lagi. Pria itu malah memiting tangan kanan guru cantik berjilbab itu ke belakang dengan kasar, sedang tangannya yang lain menahan tangan kiri Rista di dinding. Perempuan berjilbab itu terjebak nampak tubuhnya seperti terkunci dan tidak bisa bergerak.
”Adaammmm …sakit..lepaskan”, pinta Rista dengan suara memelas.
”Ustazah Rista… biarkan aku…”, bisik pria itu ketelinga Rista yang tertutup jilbab itu disertai dengusan.
“Ahhh lepaskan”, pinta guru SD yang cantik itu memohon lagi begitu mengetahui tubuh kekar pria itu menekan tubuh Rista ke dinding.
Perempuan berjilbab putih itu nampak panik ketakutan ketika merasa ada benda yang keras kenyal menekan kearah bokongnya yang tertutup rok panjang berwarna coklat muda itu.
Guru perempuan itu semakin memberontak berusaha melepaskan kuncian tangan Adi.
”Sebaiknya Ustazah Rista jangan berisik, nanti ada orang yang dengar. Biarlah saya dipukuli orang tetapi saya akan cerita ke semua orang kalau Ustazah Ristauah masturbasi di kamar mandi”, ancam Adi.
Ancamannya begitu mengena sehingga guru cantik berjilbab itu menghentikan perlawanannya.
Mengetahui mangsanya mengendurkan perlawanan, tangan-tangan kekar pria itu menarik kedua tangan Rista merapat kedinding hingga saling berhimpitan.
“Jangan paak, kumohhhon jangaan”, pinta guru berjilbab itu memelas kepada Adi.
Tapi sia-sia, tangan kanan pria itu dengan bebas meraba-raba buah dada Rista sambil sesekali meremasnya. Sedangkan tangan kiri pria itu mengunci kedua pergelangan tangan Rista yang merapat didinding. Ekspresi wajah berbalut jilbab putih itu terlihat ketakutan bercampur sendu.
“Aahh Ustazah Rista….teteknya gede banget emmhh…”, kata-kata kotor sekaligus memuji keindahan tubuh Rista keluar dari mulutnya. Kurang puas meraba buah dada perempuan berjilbab itu dari luar blazer lengan panjang berwarna coklat muda tersebut, tangan Adi yang kasar meyusup masuk kedalam baju yang dikenakan Rista.
”Ammpuun pak lepaskan”, mohon Rista kala pria itu mulai memeras kedua buah dadanya.
Namun Adi tidak menggubrisnya, malah guru cantik berjilbab itu merasakan penis pria itu sudah sangat keras sekali menabrak-nabrak pantatnya. Ini semua menandakan dia benar benar sudah sangat ingin menyetubuhi Rista.
”Ugghh…sssayaang…puaskan kont0lku sekarang yah?”, bisik Adi pelan penuh nafsu sambil menarik rok panjang semata kaki coklat muda Rista keatas.
“Pakk..jangan…jangan. Kasihani saya”, kata guru berjilbab itu memelas putus asa.
Sepertinya apapun yang dikatakan Rista tidak dapat membendung nafsu setan Adi. Sejenak Rista tidak merasakan tangan kanan pria itu meraba-raba tubuhnya.
Penasaran apa yang Ristakukannya, guru berjilbab itu menoleh ke belakang dan alangkah kagetnya Rista tatkala melihat pria itu mengeluarkan penisnya.
Meski guru cantik berjilbab itu tidak melihat dengan jelas namun bisa terlihat bentuk penis pria tersebut besar dan hitam legam keluar dari sarangnya.
Belum hilang rasa kaget Rista, Adi menekan tubuh perempuan berjilbab putih itu hingga menempel ke dinding. Dirasakannya benda kenyal dan keras itu sedang menggesek-gesek dan menabrak pantat Rista.
”Ssshhh pantatmu montok banget sayang..”, kata Adi seraya meremas remas pantat guru cantik berjilbab itu.
Rista terhenyak kaget karena teringat ketika bermasturbasi tadi dia melepas celana dalam dan masih tergantung di pintu toilet.
Rista nampak sudah pasrah karena meras tidak mungkin lepas. Terasa oleh guru berjilbab itu sebuah benda keras dan kenyal sedang menggesek-gesek belahan vagina miliknya yang licin seperti mencari-cari sasaran. Akhirnya benda itu berhenti tepat di celah bibir vagina Rista.
”Ampun pak…Jangan…tolong kumohon..”, pinta Rista lagi putus asa kala menyadari dalam hitungan detik penis Adi akan segera masuk kedalam tubuhnya.
”Oohh…Ustazah Rista udah lama saya pengen giniin kamu. Kamu seksi banget”, jawabnya tanpa memperdulikan permohonan perempuan berjilbab itu.
Dan tiba tiba terasa oleh Rista pria tersebut mulai bergerak menyeruak masuk membelah bibir vagina miliknya. Panik, Rista sekuat tenaga mencoba melawan dengan sisa-sisa harapannya. Namun bukannya terlepas tapi malah karena gerakan tubuh Rista penis pria itu malah makin terbenam masuk ke dalam lubang vagina miliknya.
”Aaaah tidaaak!!”, jeritnya dalam hati ketika merasakan batang kejantanan pria itu membenam memenuhi vaginanya.
Ekspresi wajah cantik terbalut jilbab putih itu nampak ingin menangis sembari menggigit bibirnya.
Sungguh , vagina Rista yang sudah basah ketika bermasturbasi tadi malah memudahkan batang penis Adi itu masuk. Penis yang besar itu pun masuk perlahan menggesek dinding lubang vagina Rista dengan gerakan pelan tapi pasti.
”Uugghh…mmmh.. Ristaaa, memmme3kmu enak banget…ooohhh…”, desahnya meracau didekat telinga Rista yang tertutupi jilbab ketika penisnya dibenamkan sedalam mungkin hingga menyentuh rahim miliknya.
”Nnggghh…mmmhh……”, desah Rista seolah membalas racauan nikmat Adi. dalam hati.
Raut wajah cantik yang terbalut jilbab putih itu nampak sedikit mengernyit seakan menahan perih karena mungkin belum pernah ada benda sebesar itu masuk ke dalam vaginanya.
Ketika batangan itu amblas, Rista terdiam, antara bingung, takut, takjub, nikmat dan kaget. Semuanya itu berkecamuk dikepalanya.
Rista pasrah, tidak mengeluarkan sepatah katapun, tidak menyangka fantasinya untuk bercinta di toilet sekolah dan disetubuhi dari belakang kesampaian juga, tetapi bedanya bukan dengan sosok pria yang ada dlam fantasinya selama ini.
Tapi kenyataannya, laki-laki yang sedang mendesah-desah dibelakang perempuan berjilbab ini, yang sedang membenamkan dan memaju mundurkan penisnya ke dalam lubang surgawinya ini adalah penjaga sekolah dasar ini.
Kenyataan yang harus diterima Rista kala Adilah yang sedang asyik menikmati dan memompa penisnya keluar masuk di lubang kemaluan miliknya.
”Oooh Innnahh…sssayyanghh…ohhh enaknyah”, desah Adi sambil meracau nikmat berkali kali.
”Sshh…ngghh..mmmh”, desis Rista kecil seakan mulai merasakan nikmatnya genjotan Adi.
Guru Olah raga itu terus menyodok dan memompa penis miliknya sedalam-dalamnya tanpa henti. Kedua tangan Rista masih ditahan oleh tangannya yang kekar di dinding toilet. Makin lama perempuan cantik berjilbab ini hanyut oleh getaran birahi yang mulai menebarkan rasa nikmat yang menjalar keseluruh tubuhnya.
“Sshh…mmmh…mmmmh”, desis Rista pelan dengan tubuh yang terguncang-guncang menerima sodokan penis Adi dari belakang.
“Enakkan sayyanggh..?”, tanya Adi tiba tiba.
Rista hanya terdiam malu, tidak berani berkomentar seraya menundukkan wajahnya yang terbalut jilbab itu seraya mencoba menghindari usaha bibir Adi yang ingin mengecup pipi kanannya.
“Tunggingin dikit dong sayanghh..”, pinta Adi sambil menarik bongkahan pantat guru berjilbab itu keatas.
Tanpa menjawab Rista menunggingkan sedikit pantatnya.
”Emmh pantat kamu memang montok banget sayang, nggak salah apa yang aku khayalkan selama ini”, ujar Adi seraya meremas remas bokong Rista dengan gemas.
Sambil tangan kirinya menahan pinggul guru cantik berjilbab itu, Adi kembali menyodokkan penisnya kembali.
“Ough.. pak pelan..”, pinta Rista kala merasakan penetrasinya terasa lebih dalam dari sebelumnya.
Mungkin karena perempuan berjilbab itu menunggingkan pantatnya sehingga posisi vagina itu benar-benar bebas hambatan.
Adi tidak memperlambat sodokannya malah dipercepat, membuat Rista mulai mendesah pelan penuh nikmat.
”Sshh..ngghh..”, desis Rista pelan kala merasakan gesekan batangan Adi di lubang vaginanya.
Melihat tubuh guru berjilbab yang terdorong dorong ke depan, Adi dengan sengaja melepaskan kedua tangan Rista sehingga ia dapat menahan tekanan tubuh pria itu dengan kedua tangan Rista bertumpu pada tembok.
”Sshh…gilaa nikmatth banget”, erang Adi seraya kedua-tangannya mencengkeram dan meremas remas bokong yang bulat padat milik guru cantik berjilbab itu sambil tidak berhenti menyodok-nyodokkan penisnya
”Ooh…sayyangghh..oooh”, desah Adi semakin kencang.
“Ohh…ngghh..pp..pak…ja..jangan berisik pak..”, pinta Rista karena takut desahannya didengar orang.
”I..i..iyahh..Innhh.. emhh abis mem3kmu enak bangetthh…ughh..”, katanya pelan dengan nafas menderu.
Sodokan pria tersebut semakin cepat. Kurang puas meremas-remas bokong guru cantik berjilbab itu, Adi menguakkan belahan pantat Rista. Dan satu jari pria itu mulai membelai anus Rista. Kontan Rista menggeliat seraya menggoyang pantatnya kekanan dan kekiri karena kegelian.
”Ooooh… Ustad Adi..oooh”, Rista tidak lagi mendesis tetapi mendesah karena rasa nikmat yang tercipta dari sodokan penis Adi ditambah gesekan jarinya yang membelai anus milik gadis berjilbab itu.
Semua seperti racikan yang pas membuat guru SD berjilbab itu lupa diri membuatnya tidak dapat membendung desahan nikmat yang keluar dari bibirnya.
“Ooghh…oohhh…ngghh..”, desah Rista menggila kala jari Adi menusuk-nusuk kedalam anus guru berjilbab itu.
Refleks, pantat Rista semakin menungging. Setiap kali pria itu menarik penisnya jari ditusukkan kedalam anus Rista. Gerakan dua insan yang berlainan jenis itu semakin panas. Pantat guru cantik berjilbab itu nampak bergetar-getar hebat kala penis dan selangkangan Adi membentur-bentur keras bokong Rista.
Kepala Rista yang terbungkus oleh jilbab putih itu nampak mengangguk-angguk kepayahan menerima sodokan Adi sedari tadi. Desahan dan racauan dari mulut kedua mahluk lain jenis ini juga semakin tidak karuan.
Baju seragam PNS coklat muda serta jilbab putih yang dikenakan Rista nampak basah kuyup akibat keringat serta suhu lembab dan panasnya persetubuhan itu.
“Akkuu..mau keluar..ahh…Ristaaaa”, erang Adi yang hendak mencapai klimaksnya.
”Oooh…emmmh”, desah Rista lebih keras seraya merapatkan tubuhnya ke dinding diikuti Adi dengan menyodokkan penisnya dalam-dalam. Bahkan Adi juga menusukkan jarinya sampai amblas kedalam lubang anus Rista.
”Aakkhhhh….”, pekik tertahan guru cantik berjilbab itu panjang tanda dia mencapai puncak orgasmenya (walau kenyataannya guru berjilbab itu habis diperkosa).
Ditelannya air liurnya sendiri seraya menikmati sisa kenikmatan puncak orgasme tadi, sedang penis Adi ternyata masih sibuk memompa liang vagina Rista. Kedua tangannya memcengkeram pantat yang bulat dan padat itu sambil memompa penisnya dengan ganas.
Dan, “Okkhh…Ristaa..oooh”, erang Adi sambil menghentakkan selangkangannnya rapat-rapat ke pantat Rista sambil menekan tubuh guru berjilbab itu hingga tertekan kedinding.
Ekspresi wajah cantik terbalut jilbab itu nampak kaget kala menyadari penis Adi menyemburkan sperma hangat memenuhi rahim miliknya. Berkali-kali pria itu menghentakkan penisnya dalam-dalam membuat tubuh Rista terdorong ke tembok.
”Ooh… emmmh…”, desah Rista sang guru berjilbab itu tanpa sadar ikut menikmati sensasi Adi berorgasme di dalam liang vaginanya.
Denyutan serta semprotan spermanya berhamburan hangat keluar membasahi rahim Rista.
Sekilas raut wajah guru cantik berjilbab itu seakan tersadar kembali. Dirapatkan tubuhnya kedinding dan menarik nafas seraya teringat kalau dia memang sudah mau haid. Dalam hati Rista hanya bisa berharap spermanya tidak membuahi telur dirahimnya.
”Ustazah Rista…emmh”, desah pria itu seraya mencoba mencium pipi Rista.
Guru berjilbab itu menolak sembari mendorong Adi dengan mata melotot. Melihat Rista yang protes, Adi segera merapikan pakaiannya tanpa membersihkan penisnya yang masih dilumuri cairan vagina guru berjilbab itu.
”Cepat keluar pak”, hardik Rista dengan suara lantang sambil merapikan rok panjangnya.
Adi tanpa berkata apa-apa langsung keluar dari toilet. Guru berjilbab itu lalu langsung membersihkan kemaluannya dari sperma Adi yang mengalir keluar.
”Ihh…banyak banget spermanya”, pekik Rista dalam hati.
Selesai merapikan baju seragam PNS-nya, guru berjilbab itu lalu mengendap endap keluar toilet dengan hati berdebar, takut ada orang yang mengetahui apa yang terjadi tadi di toilet. Dan Rista pun pulang dengan perasaan berkecamuk, apakah dia baru saja dipaksa berhubungan seks oleh orang yang tidak diinginkannya ataukah dia memang justru menikmatinya? Ahh…entahlah.