Baca Juga
5 Tempat Angker Yang Paling Banyak Di Kunjungi - Meski memiliki kesan angker atau berhantu, tempat-tempat ini justru banyak dikunjungi oleh orang. Banyak orang rupanya yang merasa penasaran dengan tempat-tempat ini dan ada pula yang niatnya memang ingin uji nyali, sehingga akhirnya menjadikan tempat-tempat angker ini sebagai atraksi wisata yang seru untuk dikunjungi.
Penasaran? Nah, berikut adalah 5 Tempat Angker Yang Paling Banyak Di Kunjungi. Mari kita simak bersama!
1. Lawang Sewu
Lawang Sewu adalah satu dari sekian banyak tempat di Indonesia yang tersohor karena keangkerannya. Gedung kuno ini dibangun semasa penjajahan Belanda pada tahun 1904. Dulu, tempat ini dioperasikan sebagai kantor pusat perusahaan kereta api Belanda atau Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij (NIS).
Bangunan ini juga sempat dialihfungsikan sebagai salah satu basis peristirahatan tentara Jepang. Jepang kemudian menggunakan bunker yang berada di Lawang Sewu sebagai penjara dadakan untuk menahan para pejuang tanah air dan tentara Belanda yang tertangkap. Mereka ditempatkan di ruang bawah tanah yang terdapat 16 kolam di masing-masing ruangan.
Kekejaman tentara Belanda konon tidak hanya berhenti di situ. Tentara Jepang kabarnya juga memerkosa noni-noni Belanda dan membunuh mereka, sehingga kemudian banyak saksi mata yang melintas di Lawang Sewu menuturkan tentang pengalaman mereka melihat penampakan arwah noni Belanda.
2. Sai Ying Pun
Sai Ying Pun Community Complex merupakan gedung bekas rumah sakit jiwa yang terletak di distrik Hong Kong. Tempat ini dikenal angker karena sering ditemukan banyak penampakan.
Rumah sakit ini dibangun pada tahun 1941. Setelah perang dunia kedua, tempat ini menjadi pusat rehabilitasi pertama di Hong Kong. Sebagaimana dilansir westsidestorieshk.com, pada masa penjajahan Jepang di Hong Kong, rumah sakit ini digunakan sebagai lokasi eksekusi.
Sayangnya, dua insiden kebakaran telah merusak struktur internal rumah sakit. Pada 1992, pemerintah setempat meresmikan pintu masuk utama bangunan sebagai monumen sejarah. Tahun 1994, pemerintah ingin mengubah bangunan rumah sakit untuk penggunaan tanah pribadi. Tetapi kemudian pemerintah disarankan menggunakannya untuk kepentingan rakyat.
Pada tahun 2000, seluruh bangunan rumah sakit dihancurkan. Rumah sakit ini kemudian dibangun kembali menjadi Sai Ying Pun Community Complex. Meski telah dibangun kembali, gedung bekas rumah sakit jiwa ini masih menampakkan kejadian aneh, seperti munculnya suara-suara aneh saat malam.
Tak jarang, warga yang tinggal di sekitar gedung ini juga mendengar suara keras yang terdengar seperti gemuruh yang datang dari dalam tanah. Beberapa orang bahkan kerap mendengar suara derap kaki seseorang yang menyusuri lorong.
Setiap malam, orang yang melintas di sekitar Sai Ying Pun juga mendengar suara tangisan wanita. Konon roh wanita itu merupakan wanita yang diperkosa oleh tentara Jepang. Namun alasan dia menangis bukanlah karena diperkosa, melainkan karena tidak bisa bertemu dengan kekasih sejatinya.
Rumah sakit ini dibangun pada tahun 1941. Setelah perang dunia kedua, tempat ini menjadi pusat rehabilitasi pertama di Hong Kong. Sebagaimana dilansir westsidestorieshk.com, pada masa penjajahan Jepang di Hong Kong, rumah sakit ini digunakan sebagai lokasi eksekusi.
Sayangnya, dua insiden kebakaran telah merusak struktur internal rumah sakit. Pada 1992, pemerintah setempat meresmikan pintu masuk utama bangunan sebagai monumen sejarah. Tahun 1994, pemerintah ingin mengubah bangunan rumah sakit untuk penggunaan tanah pribadi. Tetapi kemudian pemerintah disarankan menggunakannya untuk kepentingan rakyat.
Pada tahun 2000, seluruh bangunan rumah sakit dihancurkan. Rumah sakit ini kemudian dibangun kembali menjadi Sai Ying Pun Community Complex. Meski telah dibangun kembali, gedung bekas rumah sakit jiwa ini masih menampakkan kejadian aneh, seperti munculnya suara-suara aneh saat malam.
Tak jarang, warga yang tinggal di sekitar gedung ini juga mendengar suara keras yang terdengar seperti gemuruh yang datang dari dalam tanah. Beberapa orang bahkan kerap mendengar suara derap kaki seseorang yang menyusuri lorong.
Setiap malam, orang yang melintas di sekitar Sai Ying Pun juga mendengar suara tangisan wanita. Konon roh wanita itu merupakan wanita yang diperkosa oleh tentara Jepang. Namun alasan dia menangis bukanlah karena diperkosa, melainkan karena tidak bisa bertemu dengan kekasih sejatinya.
3. Aokigahara
Aokigahara yang sering disebut sebagai Sea of Trees, terletak di kaki Gunung Fuji. Hutan lebat yang ditumbuhi banyak pohon ini rupanya sering dijadikan tempat favorit untuk bunuh diri. Reputasi Aokigahara yang dianggap sebagai tempat misterius dan lokasi untuk bunuh diri telah memicu munculnya banyak kasus bunuh diri di Jepang.
Bahkan beredar kabar bahwa siapapun yang menginjakkan kaki di Aokigahara, tidak akan bisa keluar lagi. Konon mayat-mayat di hutan ini bisa berpindah sendiri secara misterius. Meski menyeramkan, lokasi ini sering dijadikan objek wisata oleh mereka yang merasa penasaran dan ingin melakukan uji nyali.
Bahkan beredar kabar bahwa siapapun yang menginjakkan kaki di Aokigahara, tidak akan bisa keluar lagi. Konon mayat-mayat di hutan ini bisa berpindah sendiri secara misterius. Meski menyeramkan, lokasi ini sering dijadikan objek wisata oleh mereka yang merasa penasaran dan ingin melakukan uji nyali.
4. Jembatan Ouverton
Jembatan Ouverton terletak di Milton, Skotlandia. Jembatan yang telah berumur 100 tahun ini mungkin tampak biasa saja jika dilihat sepintas. Namun faktanya, sejak 50 tahun terakhir, ada sekitar 50 anjing yang loncat dari atas jembatan ini. Pada tahun 2005, ada lima anjing yang melompat dari jembatan ini. Entah apa penyebabnya. Namun, jembatan ini kemudian dikenal sebagai tempat favorit bagi anjing untuk bunuh diri.
Anehnya lagi, semua kejadian itu selalu terjadi pada hari yang cerah. Sementara itu, anjing yang biasanya meloncat hingga mati di tempat ini kebanyakan adalah ras anjing berhidung panjang seperti collie, retriever, dan labrador.
Banyak teori yang diungkapkan oleh berbagai pihak mengenai kemisteriusan jembatan ini. Kebanyakan dari mereka berpikir bahwa jembatan ini berhantu atau angker. Sementara itu, alasan lain yang ditawarkan oleh mitos Celtic adalah karena jembatan ini merupakan gerbang antara dunia dan surga. Oleh karena itu, anjing yang diketahui lebih peka terhadap hal supranatural, sering bertingkah aneh ketika berada di jembatan ini.
Anehnya lagi, semua kejadian itu selalu terjadi pada hari yang cerah. Sementara itu, anjing yang biasanya meloncat hingga mati di tempat ini kebanyakan adalah ras anjing berhidung panjang seperti collie, retriever, dan labrador.
Banyak teori yang diungkapkan oleh berbagai pihak mengenai kemisteriusan jembatan ini. Kebanyakan dari mereka berpikir bahwa jembatan ini berhantu atau angker. Sementara itu, alasan lain yang ditawarkan oleh mitos Celtic adalah karena jembatan ini merupakan gerbang antara dunia dan surga. Oleh karena itu, anjing yang diketahui lebih peka terhadap hal supranatural, sering bertingkah aneh ketika berada di jembatan ini.
5. Pulau Boneka
La Isla de la Munecas atau lebih dikenal dengan sebutan Pulau Boneka, adalah sebuah pulau di Danau Teshuilo di kanal Xochimilco. Don Julian Santana memutuskan untuk meninggalkan istri dan anaknya, lalu pindah ke pulau itu lima puluh tahun yang lalu.
Menurut cerita masyarakat setempat, ada beberapa anak perempuan yang tenggelam di danau itu, dan untuk menghormati nyawa mereka, Don Julian mengabdikan hidupnya untuk mengumpulkan dan menggantung ratusan boneka yang ditemukannya tersangkut di kanal.
Terlepas dari kenyataan bahwa kebanyakan orang menemukan pulau yang menakutkan , Don Julian melihat boneka sebagai pelindung yang indah , dan dia menyambut pengunjung , yang ia akan menunjukkan sekitar, pengisian biaya yang kecil untuk mengambil foto .
Pada tahun 2001, Don Julian Santana ditemukan tenggelam di daerah yang sama di tempat meninggalnya gadis kecil itu. Meski memiliki kesan angker, pulau itu kini ramai dikunjungi oleh wisatawan dari seluruh dunia.
Menurut cerita masyarakat setempat, ada beberapa anak perempuan yang tenggelam di danau itu, dan untuk menghormati nyawa mereka, Don Julian mengabdikan hidupnya untuk mengumpulkan dan menggantung ratusan boneka yang ditemukannya tersangkut di kanal.
Terlepas dari kenyataan bahwa kebanyakan orang menemukan pulau yang menakutkan , Don Julian melihat boneka sebagai pelindung yang indah , dan dia menyambut pengunjung , yang ia akan menunjukkan sekitar, pengisian biaya yang kecil untuk mengambil foto .
Pada tahun 2001, Don Julian Santana ditemukan tenggelam di daerah yang sama di tempat meninggalnya gadis kecil itu. Meski memiliki kesan angker, pulau itu kini ramai dikunjungi oleh wisatawan dari seluruh dunia.
Sumber : dodkop.blogspot.com