Baca Juga
Erupsi Gunung Sinabung yang tak kunjung berhenti, berdampak pada hajat hidup puluhan ribu orang yang tinggal dan mencari nafkah di sekitarnya.
Tak hanya mengabadikan foto Sinabung yang sedang 'tidur' selama 400 tahun, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) juga memotret uap dan awan abu dari gunung yang terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara tersebut dari angkasa luar.
Citra satelit diambil oleh instrumen Advanced Land Imager (ALI) yang ada pada satelit Earth Observing-1 (EO-1) pada Rabu 29 Januari 2014.
Dalam gambar satelit dengan warna alami terlihat, abu mengaburkan wilayah Kabanjahe, yang berada di antara Gunung Sinabung dan Danau Toba.
Tak hanya mengabadikan foto Sinabung yang sedang 'tidur' selama 400 tahun, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) juga memotret uap dan awan abu dari gunung yang terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara tersebut dari angkasa luar.
Citra satelit diambil oleh instrumen Advanced Land Imager (ALI) yang ada pada satelit Earth Observing-1 (EO-1) pada Rabu 29 Januari 2014.
Dalam gambar satelit dengan warna alami terlihat, abu mengaburkan wilayah Kabanjahe, yang berada di antara Gunung Sinabung dan Danau Toba.
Abu menyelimuti desa-desa di sekitarnya, termasuk area pertanian. Merusak tanaman dan membuat warga sesak nafas.
Emisi abu disebabkan siklus pertumbuhan kubah lava dan runtuhannya. Dalam prosesnya, lava tebal diekstruksi dari kawah gunung di dekat puncak.
Lava yang mendingin membentuk kubah dan lapisan yang solid. Lava baru kemudian merembes dari bawah.
"Sisi kubah lava menjadi terlalu curam untuk distabilkan oleh batuan yang lemah --yang kemudian runtuh. Batu yang merah membara dan mengandung gas hancur ketika menuruni gunung , menciptakan aliran piroklastik dan awan abu," demikian dikutip dari situs NASA
Para pakar mengatakan letusan dahsyat yang dimulai beberapa bulan terakhir adalah aktivitas pertama gunung berapi itu dalam hampir 400 tahun.
Sumber: @atjehcyber — http://www.atjehcyber.net/2014/02/foto-semburan-dahsyat-asap-sinabung.html#ixzz2sbpflsEq