Sabtu, 25 Mei 2013
Baca Juga
Pendapatan Maharani Suciyono ternyata bisa mencapai lebih Rp 60 juta per bulan. Mahasiswi cantik berusia 19 tahun yang tertangkap pada saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menciduk Ahmad Fathanah yang kasusnya kemudian menyeret Presiden PKS, Luthfi Hassan Ishaaq, ternyata sudah lama menjadi “ayam kampus” (sebutan bagi mahasiswi yang melacurkan dirinya).
Cerita dari pekerjaan sampingan Maharani Suciyono diceritakan oleh teman-teman kuliah Maharani. Dari penelusuran yang diadakan oleh majalah Tempo, teman kuliah Maharani yang bernama Santi (nama asli disamarkan) mengaku bahwa mereka sering nongkrong di kafe depan kampus Universitas Moestopo Beragama di Jakarta Selatan.
"Kita sering nongkrong di kafe depan kampus. Tapi karena dia (Maharani) ke-gap, pin BBM gue dihapus," kata Santi.
Santi lanjut bercerita, meski mereka rajin datang ke kampus, bukan berarti mereka rajin mengikuti kelas. Mereka justru suka nongkrong sambil menunggu panggilan.
"Pulangnya tunggu jemputan atau panggilan deh," katanya. Panggilan tersebut datang dari para germo yang menawarkan "ayam kampus" kepada langganan klien mereka pengusaha, pejabat, ataupun siapa saja yang mampu membayar tarif yang ditetapkan.
foto Maharani dalam akun jejaring sosial miliknya
Tarif 10 juta untuk "booking" yang diterima oleh Maharani Suciyono dari Ahmad Fathanah ketika ditangkap di Hotel Le Meredien menurut Santi adalah tarif standar.
Jadi bisa dibayangkan mengapa banyak wanita yang tergiur untuk menjadi "ayam kampus" demi mencukupi kehidupan dan gaya hidup mewah mereka.
Menurut hasil penelitian majalah Tempo, pendapatan rata-rata para ayam kampus mencapai Rp 60 juta per bulan atau Rp 720 juta setahun. Sedangkan gaji Presiden SBY saat ini adalah 750 juta setahun dan beliau adalah harus bekerja keras memimpin dan memikirkan negara kita.
Jika Maharani termasuk kelompok “ayam kampus” super, bisa jadi penghasilannya bahkan mencapai ratusan juta per bulan. Bukti sahihnya, dia sudah memiliki mobil sendiri.
(dari berbagai sumber)
