Hakekat Kepemimpinan Pendidikan Islam

Baca Juga

Dalam penelitian ini, istilah “kepemimpinan” disandingkan dengan kata “pendidikan”. Hal ini mengandung dua pengertian. Di mana kata “pendidikan” menerangkan dalam lapangan apa dan di mana kepemimpinan itu berlangsung, sekaligus menjelaskan pula sifat atau ciri-ciri yang harus dimiliki oleh kepemimpinan tersebut.

Untuk itu, Sebelum membahas pengertian kepemimpinan sebagai suatu kesatuan, maka perlu dijelaskan juga pengertian pendidikan dari M.J Langeveld yang berpendapat bahwa pendidikan atau pedagogi adalah kegiatan membimbing anak manusia menuju pada kedewasaan dan kemandirian. Adapun pendidikan Islam pada hakekatnya merupakan usaha bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup.

Adapun pengertian kepemimpinan telah banyak sekali para ahli yang berusaha mendefinisikannya, di antaranya sebagai berikut:
a. Kepemimpinan adalah suatu proses di mana individu mempengaruhi kelompok untuk mencapai tujuan umum.
b. Kepemimpinan itu adalah kemampuan untuk menanamkan keyakinan dan memperoleh dukungan dari anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
c. Menurut Rivai definisi kepemimpinan secara luas adalah meliputi proses mempengaruhi dan menetukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, dan mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
d. Menurut Nawawi, kepemimpinan berarti kemampuan menggerakkan memberikan motivasi dan mempengaruhi orang-orang agar bersedia melakukan tindakan-tindakan yang terarah pada pencapaian tujuan melalui keberanian mengambil keputusan tentang kegiatan yang harus dilakukan.

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah proses kegiatan seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi, mendorong, mengarahkan, dan menggerakkan individu-individu supaya timbul kerjasama secara teratur dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Senada dengan kesimpulan ini, Prabowo menyatakan bahwa dari berbagai defini kepemimpinan kesemuanya mengarah pada adanya suatu proses untuk memberi pengaruh secara sosial kepada orang lain, sehingga orang lain tersebut menjalankan sesuatu sebagaimana diinginkan oleh pemimpin. Dari banyaknya definisi tentang kepemimpinan tidak ada yang “benar”, ia hanya merupakan masalah sejauh mana definisi tersebut berguna untuk meningkatkan pengetahuan kita.

Lebih lanjut, Mike PEGG (1994) memperkenalkan kepemimpinan positif yang diadopsi dari model-model kepemimpinan tokoh-tokoh sukses yang memunculkan dua kesimpulan: pertama, pemimpin positif memiliki banyak ciri pemimpin yang dalat mendorong untuk bekerja guna mencapai tujuan yang pasti. Kedua, mereka dapat membangun tim kepemimpinan yang baik.

Apabila pengertian kepemimpinan dipadukan dengan pengertian pendidikan, maka pengertian kepemimpinan pendidikan merupakan suatu proses mempengaruhi, mengkoordinir, dan menggerakkan orang lain yang ada hubungan dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran agar kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efisien dan efektif demi mencapai tujuan-tujuan pendidikan dan pembelajaran.

Kepemimpinan pendidikan juga dapat diartikan sebagai proses kegiatan usaha mempengaruhi, menggerakkan, dan mengkoordinasi-kan personal di lingkungan pendidikan pada situasi tertentu agar mereka melalui kerjasama mau bekerja dengan penuh tanggung jawab dan ikhlas demi tercapainya demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah dirumuskan.

Menjadi pemimpin lembaga pendidikan, terutama pendidikan Islam tidak saja dituntut untuk menguasai teori kepemimpinan, akan tetapi ia juga harus terampil dalam menerapkan situasi praktis di lapangan dan memiliki etos kerja yang tinggi untuk membawa lembaga pendidikan yang dipimpinnya dan memiliki pengaruh yang kuat. Di sini
Para ulama berkonsensus bahwa inti efektivitas proses kepemimpinan terlatak pada wibawa (pengaruh) interaktif antara pemimpin dan pengikutnya. Kepemimpinan yang sukses adalah yang mampu mempengaruhi perilaku individu-individu untuk menunaikan tugasnya dalam rangka memberikan arahan dan petunjuk, mewujudkan target organisasi (jamaah), mengembangkan, memegang teguh, dan menjaga kekuatan bagunannya.


Rujukan:
1. Kartini Kartono, Pengantar Ilmu Mendidik Teoritis (Bandung: Mandar Maju, 1992), 22.
2. Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), 86.
3. P. G. Northouse, Leadership: Theory and Practice (New Delhi: Response Book, 2003), 3.
4. Imam Suprayogo, Reformulasi Visi dan Misi Pendidikan Islam (Malang: STAIN Press, 1999), 160.
5. A. J. Dubrin, 2001, Leadership: Research Findings, Practices, and Skills (Boston: Houghton Mifflin Company, 2001), 3.
6. Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003), 2.
7. Hadari Nawawi, Administrasi Pandidikan (Jakarta: Haji Masagung, 1998), 81; dan Burhanuddin, Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), 63. Sedikit berbeda dengan pengertian Nawawi, Dirawat menambahkan perlunya kesiapan untuk memimpin dan bertindak bahkan bila perlu memaksa orang lain agar ia menerima pengaruh pemimpin tersebut. Lihat Dirawat, et.al., Pengantar Kepemimpinan Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional, 1986), 80.
8. Sugeng Listyo Prabowo, Manajemen Pengembangan Mutu Sekolah/Madrasah (Malang: UIN Malang Press, 2008), 11-12.
9. Gary Yulk, “Leadership in Organizations”, diterjemahkan Jusuf Udaya, Kepemimipinan dalam Organisasi (Jakarta: Prenhallindo, 1998),15.
10. Mike PEGG, “Positive Leadership”, diterjemahkan Arif Suyoko, Kepemimpinan Positif (Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1994), 6.
11. Hendyat Soetopo, et.al., Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan (Jakarta: Bina Aksara, 1984), 4.
12. M. Ahmad Rohani, et.al., Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Pendidikan di Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), 88.
13. Jamal Madhi, “Al-Qiyadah Al-Muatsirah”, diterjemahkan Amang Syafrudin, et.al., Menjadi Pemimpin yang Efektif dan Berwibawa (Bandung: Syamil Cipta Media, 2004), 2-3.



Dipublikasikan Oleh:
M. Asrori Ardiansyah, M.Pd
Pendidik di Malang


Sumber: www.kabar-pendidikan.blogspot.com, www.kmp-malang.com www.arminaperdana.blogspot.com

close

UNTUK SAAT INI, ARTIKEL BLOG AKAN DITUTUPI. SEGERA KELUAR/CLOSE TAB INI ATAU TEKAN DISINI. JIKA ANDA TETAP INGIN MEMBUKA ARTIKEL INI, SILAHKAN TEKAN TOMBOL CLOSE. DENGAN ANDA MEMBUKA ARTIKEL KEMBALI, TANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA MILIK ANDA, SAYA SUDAH PERINGATI UNTUK MENUTUP TAB INI. TERIMA KASIH. - ADMIN